Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Peneliti Bahasa dan Budaya

Andai Saja Toko Buku Seperti Pusat Perbelanjaan

Diperbarui: 13 Agustus 2023   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Toko buku, sumber; kompas entertaintment 

Pusat perbelanjaan kini semakin ramai dikunjungi setiap hari. Euforia masyarakat seakan ditunjukkan dengan mengunjungi tempat keramaian. Pusat perbelanjaan seakan menjadi wisata kota atau hiburan alternatif bagi sebagian masyarakat. Dampaknya banyak kalangan pedagang atau pengusaha mendapat keuntungan besar dari situasi tersebut.  

Demikian pasar-pasar modern yang semakin bermunculan. Bahkan Alfamart dan Indomaret seakan menjadi tolok ukur berkembang tidaknya sebuah daerah.

Andai toko buku juga demikian digemari oleh masyarakat layaknya mengunjungi pusat perbelanjaan. Bisa jadi dunia perbukuan digemari, dunia tulis menulis semakin cerah. Para penulis akan merasa bangga atas royalti yang lancar. Dunia perbukuan hidup, dan sebagainya. 

Hanya saja konteks kebutuhan pada setiap individu berbeda. Demikian tingkat penghasilan serta alokasi dana mereka berbeda-beda. Sehingga tidak dapat dipaksakan kehendak individu untuk kebutuhan bacaan atau belanja buku. 

Namun tidak ada salahnya mencontek negara-negara terbahagia di dunia. Seperti Finlandia, Denmark, Swedia. 

Adakalanya siapa yang dekat dengan peradaban maka bisa saja wilayah tersebut yang lebih duluan berkembang. Seperti negara-negara di atas mereka dapat dikata dekat dengan peradaban. Akses pendidikan yang baik serta sistem pendidikan yang maju. 

Kebutuhan buku dan bacaan lainnya, tentu menjadi kebutuhan sekunder atau kebutuhan yang turut diperhitungkan. Sebab buku akan menjadi sumber pengetahuan. Buku menjadi sumber informasi penting selain berita. Buku di jaman dulu tentu sangat berharga. 

Dunia perbukuan di era saat ini tentu perlu digalakkan kembali meski generasi lebih cenderung dengan gadget. Buku dan pengetahuan akan menjadi modal bagi masyarakat kita. 

Pada dasarnya banyak orang tua saat ini sudah belajar mengalokasikan biaya belanja sedikit demi sedikit untuk kebutuhan buku anak-anak mereka. Meski hanya sebagian kecil namun hal tersebut sangat berarti bagi anaknya dan sangat berpengaruh pula pada dunia perbukuan. Sehingga kelak anak-anak tersebut akan menjadi anak yang berbeda di samannya. Bahkan bahan bacaan tersebut tadi akan menjadi berharga untuk masa depan mereka generasi yang bermartabat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline