Huruf-huruf dalam sajak ini menemukanmu luka. Sepagi ini kau berkali-kali menempuhnya dengan kata. Lalu kalimat pagi berdiri tepat di hadapan telivisi dengan isi semuanya tentang selebriti.
***
Huruf-huruf dalam sajak ini menjelma menjadi. Kata yang tak mampu kau ucap di musim kemarau. Lalu kalimat berkali-kali berlari pagi melewati taman yang kering. Untung saja setiap paragraf mampu menampung capung, belalang, kupu-kupu, katak, burung-burung dan juga syair cinta pemuda yang tak dibalas oleh bunga yang layu.
****
Huruf-huruf dalam sajak ini menemukanmu kembali luka di hadapan kopi yang kau seduh seperti bumi mengitari matahari pagi. Lalu kalimat pagi ikut sedih lantaran larut ata lukamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H