Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Peneliti Bahasa dan Budaya

Barongko, Kue Tradisional Ramah Lingkungan

Diperbarui: 6 Juni 2023   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi penulis 

Salam sehat dan salam sejahtera bagi kompasianer di mana pun berada. Kali ini saya sedikit bercerita tentang sebuah kue tradisional khas di daerah saya di tanah Bugis, Sulawesi Selatan. 

Kue tersebut bernama Kue Barongko. Kue ini sengaja saya kisahkan atau ceritakan kembali jika pernah diceritakan oleh penulis sebelumnya karena bertepatan dengan momen hari lingkungan hidup sedunia pada tanggal 5 Juni. 

Sebagaimana diketahui bersama bahwa kini Indonesia telah dinobatkan sebagai negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia setelah Cina. Salah satu penyumpang sampah dari aktivitas kita sehari-hari adalh pembungkus makanan (kuliner). 

Nah olehnya itu saya terpikat melihat sebuah inspirasi dari pembuatan kue tradsional di Sulawesi Selatan yakni Barongko. Kue ini terbuat dari pisang masak yang menguning bahkan terkadang dari pisang kepo yang sudah tidak layak dikonsumsi langsung. 

Sehingga semakin bonyok semakin bagus katanya. Kue pisang ini dihaluskan dengan media tersendiri kemudian diolah dengan santan, telur dan gula secukupnya kemudian dibungkus dengan daun pisang pula lalu dikukus hingga matang. 

Cara kukusnya pula biasanya menggunakan tungku atau dengan kayu bakar. Di kampung-kampung di Sulawesi Selatan masih banyak mempertahankan mengolah kue Barongko ini dengan cara tradisional.

Dokumentasi penulis 

Kue Barongko ini dikenal dengan makanan raja sebab disajikan pada saat perhelatan yang dihadiri petinggi kerajaan di tanah Bugis dan Makassar. Para raja atau tamu kerajaan sangat menyukai kue tersebut sebab tanpa pantangan apa pun. Hingga saat ini kue tersebut tentu memiliki pencinta yang fanatik bukan hanya dari masyarakat Sulawesi Selatan namun juga masyarakat di luar Sulawesi. 

Dengan isi yang lembut dan nyaman dikunyah tentu akan semakin membuat ketagihan jika dimakan satu biji serasa ingin nambah. Kue yang dibuat tanpa menggunakan bahan alami dengan cita rasa ang kuat dan juga ramah lingkungan. 

Sebaiknya kue-kue olahan tradisional lainnya bisa mencontoh bagaiamana menggunakan bahan alami tak hanya dari adonan saja tetapi juga dalam proses pembuatan dan kemasan alami.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline