Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Peneliti Bahasa dan Budaya

Harga Peteh yang Tak Pernah Murah

Diperbarui: 21 Mei 2023   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi penulis 

Peteh atau Petai dengan nama latin Patkia speciosa adalah salah satu jenis sayuran kacang-kacangan yang merupakan makanan favorit orang Indonesia. Jenis sayuran ini umumnya dikonsumsi langsung sebagai lalapan dan dengan nikmat bila dipadu sambel pedas.

Meski harganya mahal, peteh tetap selalu dicari oleh penyuka sayur buah yang baunya menyengat. Meski baunya menyengat saat buang angin setelah mengkonsumsinya, buah peteh dipercaya dapat menangkal radikal bebas, dapat mengontrol gula darah serta menjaga kesehatan jantung. 

Dengan berbagai manfaat mengkonsumsi buah peteh tentu tidak bisa juga dikonsumsi setiap hari dengan tiga kali makan sehari. Bukan persoalan ketersediaan yang terbatas di pasar namun tentu orang orang di sekitar kita tidak terlalu tahan atas bau keringat kita, bau mulut kita atau saat ditumis dengan cabai akan menyengat orang serumah.

Peteh pun tidak setiap hari dapat kira temui dan tidak semua penjual sayur menyediakan setiap saat. Buah peteh terkadang sulit ditemukan di pasar lantaran tempat tumbuh tanaman peteh hanya di daratan yang basah. 

Di sisi lain petani jarang menjualnya lantaran terkadang tidak laku di pasaran sebab peminat buah wangi tersebut hanya orang tua. Sementara remaja enggan memakannya lantaran menghalangi penampilan mereka saat mejeng, nongkrong atau nge mall. 

Buah peteh dulunya hanya 40 ribuan sekilo sekarang berkisar 80 ribuan sekilo. Bahkan jika dibeli sedikit terkadang 5 ribuan beberapa biji dah 10 ribuan satu gantung dengan tiga sisir (seperti dokumentasi penulis). 

Di pasar tradisional pun tidak banyak pedagang yang menjual bahkan hanya orang-orang tertentu lantaran sulit laku, namun selalu dicari jika tidak ada. Sehingga yang membuat peteh tidak pernah murah karena kelangkaan buah peteh dari petani yang enggan menjual seperti sebelumnya, kedua kelangkaan penjual buah peteh di pasar lantaran sulit mendapatkan selisih harga, ingin dijual mahal kurang laku dan dijual murah ajan rugi. Demikian juga sangat minim peminat buah peteh di kalangan generasi saat ini yang membuat buah peteh jurang laku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline