Sebagai wisawatan atau traveller memiliki peran utama dalam kelestarian alam yang mereka sedang nikmati keindahannya. Panorama alam dengan keindahannya yang ditawarkan kepada kita sangat layak dipertahankan. Sebab seiring dengan perjalanan waktu bisa saja keindahan alam tersebut akan berkurang dari hari ke hari lantaran perilaku manusianya. Olehnya itu sangat penting bagi wisatawan atau traveller memiliki sikap kepedulian terhadap kelestarian alam. Dengan kepedulian tersebut maka akan memberi pengaruh yang signifikan kepada alam dan juga kepada para wisatawan atau traveller lainnya.
Sebagai wisatawan atau traveller yang berkunjung ke sebuah daerah taman wisata alam misalnya kita harus pro aktif agar perilaku kita dapat bernilai positif. Mari kita awali dari diri kita sendiri yakni menjadi pencinta alam dengan belajar memakai bahan bakar rendah karbon dan memiliki komitmen untuk menanam pohon pada tempat tertentu. Kedua hal ini kita harus mengenali dampkanya. Misalnya penggunaan karbon akan berdampak pada ekosistem dan kerusakan alam yang secara berkala. Dengan menanam pohon akan tetap menjaga keberlangsungan ekosistem. Pohon dapat menjadi sumber oksigen dan mengurangi karbondioksida. Pohon sebagai sumber oksigen yang sangat dibutuhkan manusia dan hewan sebagai gas dalam bernafas.
Peran traveller selanjutnya adalah menjaga kebersihan lingkungan. Ada banyak cara untuk menjaga kebersihan lingkungan yakni dengan tidak membuang sampah sembarang tempat, memilah sampah plastik dan sampah basah yang mudah terurai, serta dapat juga membawa sampah kembali ke rumah sebagai bentuk kepedulian kita.
Janganlah menjadi contoh para wisatawan dan traveller yang gemar nyampah dan tidak mau repot. Marilah jadi traveller yang cinta alam. Sampah bawaan pun jika ada kita bisa tanam di alam bebas jika tidak tersedia layanan sampah dan menghidari membuang sampah di aliran sungai. Kita harus belajar mandiri jika bepergian ke tempat wisata dengan membawa botol minum sendiri yang bukan plastik.
Ada beberapa gaya hidup para traveller seperti gemar mengoleksi barang unik pada akhirnya membeli sesuatu yang dilindungi. Barang unik dan langkah tersebut diijadikan souvenir. Seperti di taman wisata nasional Bantimurung-Bulusaraung yang ada di kabupaten Maros terdapat beragam souvenir kupu-kupu karena taman nasional tersebut terkenal dengan butterflykingdom, akhirnya para pelaku usaha atau masyarakat daerah taman wisata melakukan penangkapan kupu-kupu hidup kemudian diawetkan lalu dijadikan souvenir, oleh-oleh buat wisatawan.
Mari tidak menjadi bagian dari kelompok traveller tersebut yang gemar membeli barang unik. Sebab dengan membelinya maka sama halnya mendukung pemusnahan habitat di dalam area taman wisata. Meski hal tersebut menjadi sumber penghasilan masyarakat tapi ada banyak cara lain untuk dilakukannya tanpa mengolah hewan menjadi barang souvenir.
Sebagai orang dewasa perlu menanamkan sikap kepedulian lingkungan juga kepada anak-anak. Sebab anak-anak adalah generasi penerus kita. Dengan memberikan edukasi lebih dini atas kesadaran berwisata yang ramah lingkungan maka akan ditiru kelak oleh mereka. Setidaknya kita tidak meninggalkan jejak buruk di lokasi wisata, tidak mengambil sesuatu kecuali gambar, dan tidak membunuh hewan liar. Kita boleh membunuh di alam bebas kecuali waktu.