Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Dosen/ Writer

Ida Dayak Sebatas Menjalankan Roleplay

Diperbarui: 11 April 2023   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sosok ibu ida dayak, sumber foto: tribunbali.com

Praktek pengobatan yang dilakukan oleh Ibu Ida Dayak menjadi sorotan publik. Beberapa warga net turut memperbincangkan praktek pengobatan tersebut. Tak hanya sampai di situ bahkan beberapa tokoh ormas serta pakar dalam ilmu kedokteran turut memberikan pandangan.

Pasalnya, praktek pengobatan yang dilakukan oleh beliau seperti penyakit patah tulang dan berbagai jenis penyakitnya lainnya dilakukan hanya dalam sekejap dan mujarab. Bisa dikata pengobatan beliau seperti tindakan paramedis atau praktek pengobatan alternatif. Hal tersebut tentu mengundang kontroversi bagi para pakar dalam bidang kesehatan yang tidak bisa diterima secara logis.

Upaya pengobatan yang dilakukan oleh Ida Dayak beserta keluarganya hanyalah menjalankan peran. Peran Ibu Dayak pada dasarnya hanyalah manusia biasa layaknya manusia lainnya. Beliau bukan dokter atau orang pakar medis. 

Hanya saja ia mendapatkan sedikit keisrimewaan dari sang pencipta yakni keluarbiasaan dalam hal mengurut pasien yang disertai dengan minyak yang ia gunakan. Seseorang pun yang menjadi pasien beliau juga ikut percaya bahwa hal tersebut bisa saja mungkin terjadi. Namun konteks praktek pengibatan Ida Dayak tidak akan berhasil seratus persen. Dalam artian tidak semua pasien dapat sembuh begitu saja tanpa ada kepercayaan balik dari pasien. 

Dampak dari pengobatan patah tulang dengan cara mengurut juga sudah dijalankan para orang-orang sejenis di Nusantara ini jauh sebelum adanya pendidikan formal kedokteran. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bahwa pengobatan tradisional seperti yang dilakukan oelh Ida Dayak beserta rekannya tentu tidak berterima bagi para ilmuwan. Hal tersebutbut bisa saja berterima bagi orang-orang dalam circle Ida Dayak. Entah itu berhasil atau tidak tentu tidak akan bisa diterima secara nalar akademis atau medis. 

Ida Dayak menurut pengakuannya sendiri bahwa ia hanya menjalankan apa yang ia pahami dan apa yang ia miliki. Proses pengobatan tersebut yakni pengibatan tradisonal yang disertai dengan bahan sebagai mediumnya. Adapun kesembuhan ia kembalikan kepada sang Pencipta. Demikian halnya dengan dokter juga menjalankan proses pengobatan dengan cara ilmiah, bahwa sebagai orang beriman tentu segala sesuatu yang dilakukan juga dikembalikan kepada sang Pencipta atas kesembuhan pasien. 

Namun keyakinan dokter tentu jauh lebih di atas dengan pengobatan tradisional sebab hanya persoalan pengalaman, kepercayaan, dan keyakinan. Sementara dokter telah dilakukan dengan pembuktian ilmiah melalui proses yang panjang. Sehingga melihat konteks pengobatan Ida Dayak dapat saja berhasil dan bahkan telah berhasil. Hal tersebut juga telah terbukti dengan beberapa pasien yang telah berobat kepadanya. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Ida Dayak sebatas menainkan peran (roleplay) sebagai orang yang mendapat kepercayaan baik dari pasien maupun dari dirinya sendiri yang di dalamnya juga ada Tuhan menggerakkan dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline