Rerintik terus mengusik di ujung sempadan jalan yang setiap hari kita lalui
sejak kemarin cacing-cacing tanah sudah mengisyaratkan
awan di ujung barat sudah berkabar sebelum ia ditelan malam
rembulan semalam memang kelihatan ragu bersama bintangnya
telihat petir, tiba-tiba menggetarkan sendi-sendi
telihat air dikubangan, hari ini tetap ita lalui
hanya saja jika aku hujan kau memilih kemarau, jika aku maret kau memilih september
jalan kita semakin sunyi, sedianya kesunyian ini kita lalui bersama
Hari ini aku memeluk dingin, di sana kau merindu hujan
di sini aku menunggu rembulan, malam itu kau menanti mentari