Adakah yang lebih tajam dari ingatan, selain tentang rindu yang selalu ingin bertemu dengan kekasih lalu memeluk, mencumbu mesra, lalu menghapus jejak semalam, menyimpan kenangan.
Adakah yang lebih tabah dari malam dalam, menjalani perjalanannya bersama rembulan dan bintang bintang, di sana lalu aku melihat wajahmu kekasih, kemudian menjadi ingatan.
Apakah air mata, membasuh ingatan, sesungguhnya wajah itu melihat mu terseduh, lalu ia sendiri membasuh peluk, hanya saja kau yang tak merasa, kecuali iba.
Wajah wajah yang tak pernah iba dalam ingatan, adalah wajah ibu, bukankah perempuan itu adalah ibu, ibu adalah perempuan, perempuan yang paling tabah, hingga tak pernah luput dalam ingatan,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H