Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Peneliti Bahasa dan Budaya

Bungaku Layu

Diperbarui: 19 Maret 2023   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bungaku layu, sumber foto: icon-icons

Aku yang memetik bunga itu sebelum mekar, lalu ku semai di halaman rumahku,  dengan rumah yang telanjang, compang-camping, dengan halaman tanpa pagar.

Bunga itu tumbuh subur, tak pernah aku siram dengan baik, ia menjalar hingga beranak pinang, hingga tiba saatnya ia bertanya kepada tanah, aku ini bunga tapi kau beri aku tanah apa, ia bertanya ke halaman, aku ini bunga tapi kau biarkan aku tumbuh dengan tanaman berduri, tanah dan halaman tak mampu menjawab.

"Aku ini bunga, yang tumbuh dengan kupu-kupu, tapi kenapa? Kau pingit aku, lalu kau semai, membiarkan aku tumbuh mengakar di atas halaman rumah telanjang, tak ada kupu kupu yang datang, kau biarkan aku menjalar layaknya pohon beringin, kau tak pernah sadar, Sampai kapan? kau biarkan aku layu; ia mengadu tersedu-sedu"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline