Beberapa lagu di Indonesia cukup mengundang perhatian lantaran lirik, musik atau suara penyanyinya. Tak hanya tiga aspek tersebut, beberapa aspek lainnya seperti grup band, orang-orang di dalam band musik yang membawa perubahan masyarakat untuk berkarya. Baru-baru ini kita telah memperingati hari musik nasional yakni tanggal 9 Maret 2023. Tak sedikit di antara musisi bikin sesautu yang dianggap berharga bagi kemajuan musik tanah air. Mulai dari aksi panggung dalam bentuk konser, kolaborasi musik, hingga show lainnya.
Ada hal menarik perhatian saya melihat aksi sosial Arda Naff melalui akun IG @ardanaff mengunggah pada laman feed IG pribadinya bahwa beberapa judul lagu di Indonesia sebaiknya dipersingkat saja.
Pertama datang dari lagu Slank, I miss You but I hate You bisa disingkat gengsi. Kekasih Bayangan milik Chakra Khan disingkat menjadi Setan. Cinta ini membunuhku milik D'Masiv disingkat menjadi Jleb. Kasih tak Sampai disingkat menjadi Nyasar. Badai Pasti berlalu milik Chrisye disingkat menjadi Sabar. Dunia tipu-tipu milik Yura Yunita disingkat Belgedes. Ada apa denganmu lagu milik Peterpen dapat disingkat menjadi kamu Nanya? Anugerah terindah yang pernah kumiliki milik Sheila On Seven dapat disingkat menjadi Bojoku. Selanjutnya Kupingang kau dengan bismilah milik Rosa dapat disingkat menjadi orah modal. Pelan tapi dalam milik Naff sendiri menjadi UUUGHH. Judul lagu Kotak di mana istri beliau sendiri penyanyinya yang berjudul Pelan-Pelan Saja menjadi Klakson. Bojoku Separuh Nafas menjadi Asma. Kasih Tak Sampai milik Padi disingkat menjadi Nyasar.
Tak henti di situ, dalam akun pribadi suami Tantri Kotak tersebut disambut dengan santai para netizen. Ia menganggap sebagai hiburan. Beberapa followersnya menyambung dengan beberapa judul lagu, pertama datang dari akun poppyrianti, Suci dalam debu disingkat tayamum. Lebih serius lagi candaan dari pemilik akun tan_odoy dengan menambahkan puluhan judul lagu. Beberapa di antaranya Sepiring berdu sama dengan pelit, lumpuhkan ingatanku sama dengan gila, ketika cinta bertasbih sama dengan zikir, cari pacar lagi sama dengan serakah. Selanjutnya ada judul lagu buih jadi permadani sama saja dengan sulap, cinta ini membunuhku sama dengan KDRT, judul lagu jatuh bangun sama dengan kiper sepakbola, seperti mati lampu sama dengan token listrik habis.
Melihat dari teks dan konteks judul lagu beserta lirik di dalamnya pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jika ditinjau dari aspek sosiolinguistik bahwa penggunaan bahasa masyarakat dapat dipenagruhi oleh siapa yang menggunakan, bahasa, apa, topiknya apa, dan situasinya di mana. Ditambahkan oleh Ralph Fasold sebagai salah satu pakar dalam sosilinguistk bahwa pemilihan bahasa masyarakat dapat dipengaruhi oleh tiga aspek yang pertama aspek sosiologi, aspek psikologi dan juga aspek antropologi. Ketuga aspek tersbeut dapat menjadi pengaruh kenapa musisi memilih terma-terma yang cukup unik,romantis, bahkan beberapa di anataranya out of the box.
Jika diamati bahwa nilai humoris masayarakat kita di Indonesia sangat tinggi. Saya rasa hal ini perlu ditingkatkan lebih giat lagi agar tingkat depresi bisa menurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H