Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Peneliti Bahasa dan Budaya

Silaturahmi Semuka Pasca Pandemi

Diperbarui: 5 Maret 2023   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kebersamaan, dokpri

Silaturahmi semuka pasca pandemi menjadi sesuatu hal yang berkesan bersama kolega setelah sekian lama tidak bertemu. Di masa pandemi karena Covid-19, ada ketakutan untuk saling bertemu. Satu sama lain saling menjaga jarak hingga betemu semuka pun sangat sulit. Setelah pemerintah mencabut status PSBB seluruh Indonesia, maka silaturahmi semuka menjadi sesuatu yang diinginkan.

Di pagi, suatu Sabtu yang cerah melalui janjian via WAG untuk bertemu akhirnya terkabulkan. Saya menelusuri jalan kaliurang dengan panduan googla maps di genggaman. Sesampai di titik sesuai petunjuk, teman-teman sudah saling menunggu, ada yang datang lebih awal ada juga yang datang telat.

Namun inti dari silaturrahmi adalah untuk menyambung komunikasi baik selama yang berlangsung di WAG maupun dengan hal-hal lain yang perlu dibicarakan.

Salah satu inisiator memilih tempat yang strategis di Jogja ini untuk sekedar refreshing melepas penat setelah empat hingga lima hari sibuk dengan aktivitas akademik. Tempat tersebut cukup nyaman untuk bersantai, ngobrol, dan juga untuk menikmati makanan berat hingga makanan ringan.

Saya memilih makanan sesuai kebutuhan perut saya (yakni makan berat), disertai dengan kopi hangat dan gorengan. Teman-teman kebanyakan demikian seperti saya, memilih makanan berat disertai dengan cemilan. Sembari mengobrol membicarakan bagaimana keberlangsungan pertemena yang notabene akan berpisah di kemudian hari pasca lulus dalam kegiatan kuliah. 

Ada satu hal yang membuat saya terkesan dengan pertemuan tersebut, salah satu ketua panitia (sebut ketua PKM) menginisasi adanya sebuah output berupa buku yang ditulis bersama dengan siswa MAN 1 DIY.

Hingga pada pertemuan tersebut buku pun jadi dan dibagikan kepada semua teman-teman baik yang hadir maupun tidak hadir. Pada akhirnya buku akan menjadi sebuah tangan dari pertemanan dan pertemuan kami. "Buku adalah monumen" beigitu sebuah kata penggalan motivasi.

Rasanya bahgia dan bisa melepas sesaat berbagai permasalahan hidup yang melingkupi kita masing masing dengan pertemuan tersebut. Di mana pada saat pandemi kita merasa takut untuk berkomunikasi hanya saling mensuppor.

Namun adanya sebuah pertemuan semuka seakan memberi kami semangat dan gairah hidup yang lebih. Begitulah silaturahmi harus tetap dipupuk. Bagi pernah bersalah, baik itu sekedar salah khilaf di WAG akan menajdi cair dan jadinya kita saling memaafkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline