Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Dosen/ Writer

Ini Bapak Budi, Konsep Literasi yang Berbudi

Diperbarui: 4 Februari 2023   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurunnya minat literasi generasi saat ini tentu menjadi perhatian bersama. Dengan gerakan literasi yang baik bisa saja menekan angka melek literasi. 

Beberapa faktor penyebab adanya penurunan minat literasi antara lain kebijakan pemerintah kita yang belum berpihak penuh pada pendidikan, kedua pengaruh kehadiran teknologi komunikasi yang serba canggih sehingga terjadi demotivasi atas perkembangan literasi, ketiga pengaruh lingkungan sekitar dan minimnya peran orang tua.

Kebijakan pemerintah kita setidaknya mengarah pada pengembangan pendidikan yang lebih baik. Saat ini kebijakan pendidikan sifatnya intan yakni sekedar melanjutkan program dan juga cenderung cari aman dari masa jabatan yang diembannya. 

Saat ini ada program merdeka belajar. Dalam artian mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi wajib menjalankan program mereka belajar. 

Program tersebut konsepnya sangat bagus dengan mimi mas menteri bahwa akan merubah pendidikan kita. Visi tersebut sangat bagus, namun tidak ada keseriusan bagi penyelenggara pendidikan. 

Di sisi lain penyelenggara pendidikan kita saat ini sedang diburu dengan framing semata. Semua perguruan tinggi hingga tingkat sekolah dasar berburu peringkat. 

Dosen dan guru pada akhirnya sibuk dengan urusan kompetisi. Mahasiswa dan siswa dipaksa menjadi pembelajar mandiri tanpa ketersediaan pendidik yang fokus dan ketersediaan layanan yang memadai (sebut perpustakaan). 

Perpustakaan yang ada terkesan eksklusif, tidak ada perpus6yabg terbuka yang open akses. Di sisi lain generasi saat ini memang sifatnya manja. 

Di tingkat sekolah TK dan sekolah dasar tempat anak saya menimba ilmu hanya menyibukkan para orang tua sebagai parenting. Kehadiran guru sebatas mentransfer pengetahuan dari buku dari Rps/ kurikulum tanpa pemaknaan yang baik. 

Anak-anak membutuhkan contoh yang bisa diteladani bukan untuk ditakuti. Konsep mentransfer ilmu seperti Ini bapak Budi dengan penuh tindakan role play sangat melekat di benak anak.

Kehadiran teknologi di sisi positif menghadirkan fasilitas one finger one access. Di sisi negatif kecenderungan generasi saat ini lebih memilih berteman dengan gadget di tangan dengan teman dan buku di hadapan mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline