Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Dosen/ Writer

Rumah Panas, Jangan Salahkan Atap!

Diperbarui: 1 Februari 2023   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Home. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kondisi rumah yang panas membuat tidak nyaman bagi orang yang menghuninya. Kondisi tersebut tentu kerapkali dialamai oleh masyarakat kita khusunya yang berada pada level penghasilan di bawah standar. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa penghasilan menentukan pilihan tempat tinggal kita. Tidak ada ornag yang akan memilih untuk tinggal di tempat yang tidak nyaman. Di kompleks perumahan yang tidak bersahabat ditambah lagi dengan kondisi bangunan atap yang tidak eco-building misalnya. 

Dalam merencakan kehidupan yang baik, khususnya rumah tangga baru tentu yang pertama dipikir adalah rumah atau tempat tinggal. Meski aspek lain juga menjadi prioritas, tetapi untuk orang tertentu bahwa rumah adalah syurga. 

Di syurga itu mereka akan semakin bisa berbuat ke hal lain lagi. Namun kondisi berbeda jika rumah (perumahan) dibuat secara amburadul tanpa melibatkan ahli desainer dan pengembang yang kompeten.

Beberapa pengemban (sebut di kompleks syurga saya) bahwa pengembang tersebut tidak mempertimbangkan bahwa di sini akan hidup kelompok masyarakat heterogen dalam jangka waktu yang lama. 

Oh yah, pikirnya hanya sesederhana mungkin bagaiaman unit rumah mereka bisa laku dengan cepat, perputaran uang bisa dikelola dan bisa digunakan membangun lagi di tempat lain. 

Tak ada yang salah dalam pemikiran demikian hanya saja tertuju pada pola pikir indivualistik semata. sehingga yang menjadi korban adalah para user yang sudah terlanjut akad, tinggal beberapa tahun dan sebagainya. 

Melihat situasi demikian saya sedikit menyinggung kesalahan sederhana yang dilakukan pemerintah sebagai pemberi izin. Mereka memberikan izin tanpa ada pengawasan, tanpa ada evaluasi sehingga pengembang dapat segera bebas dari jerat situasi perumahan yang kurang kondusif. 

Rumah yang panas dengan penggunaan atap Seng, Asbes, dan sejenisnya pada dasarnya ada pada kesalahan perencanaan pembangunan. Developer tidak memperhatikan aspek kondusif yang menguntungkan bagi user, mereka hanya mencari keuntungan sepihak. 

Sehingga user tertentu serba sulit bergerak. Ingin melakukan renovasi pergantian atap, waktu perjanjian belum bisa karena masih dalam masa tenggang. Ingin memperbaiki ringan pada atap rumah yang membuat kepanasan juga tidak semudah seperti menambal ban yang bocor. 

Posisi atap berbeda dengan lantai. Atap diterpa berbagai ancaman cuaca dan kapasitas beban yang diembannya. Rumah panas pada dasarnya bukanlah salah atap semata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline