Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Peneliti Bahasa dan Budaya

Metafora Waktu pada Sajak Anak Bambu

Diperbarui: 14 Desember 2021   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kita, manusia seperti bambu

adalah rumpun bambu, jika bersaudara dalam satu rumpun akan berpisah
sebab kita sedara kita harus berpisah untuk mencipta anakan bambu

sebab kita satu atap bambu dari ayah ibu yang sama, kita harus berpisah 

agar tercipta derita untul kita ratapi

di sini di taman rumah kita, memakan daun sendiri selagi kering dan kita masih muda,
jika kita tua, kita hanyut jauh atau tinggal membusuk dimakan rayap di atap atau di pagar serakah

mari memeluk diri sendiri,
sebab kita tak bisa mendidik anak kita, jika subur  jadi rebung, kembung dimakan di rumah kebun
kita hanya bisa memeluk diri sendiri
atau anak memakan kita

dekap dirimu, diri kita
sebab kita tak bisa merawat orang tua kita

mari memeluk diri sendiri
kita tak bisa menyatu, sebab kita sama-sama sajak anakan bambu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline