Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Dosen/ Writer

Siloro

Diperbarui: 25 Maret 2021   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sirine berbunyi, sebentar lagi 

para buruh silih berganti mengantri, dari pagi siang malam hingga pagi kembali, 

mengambil jatah susu, sirine berbunyi, kemudi mengelus dada sambil mengantongi kaleng susu ah! kami tak butuh susu kami butuh batu bukan susu, kami hidup dari batu, kami makan batu, minum dari batu, itulah kepala kami membatu 

Sirine berbunyi, sebentar lagi bukit terserabut dari tanah, lalu batu-batu melangit, tak ada nurani

kemana batu-batu itu berlabuh, menyisakan debu, air keruh, pak tani ikut mengeluh,

Siloro

Batumu kini tinggal debu membatu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline