Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Dosen/ Writer

Memoar Jalan

Diperbarui: 23 Maret 2021   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayo, di sini naik di pundakku itu bukan famali bukan?, kita berjalan menyurusi sungai dan pematang. Sesekali ke jalan raya. Jalanan di sana sudah menyiapkan bau, debu tanpa kelu, kita jangan ragu yah.

Ada banyak cahaya yang akan menyeret kita, jangan menoleh mata kita akan silau, kau maju saja ada banyak bayang-bayang cahaya bisa kita peluk, jangan lesuh yah.

di kiri kanan jalan, ada banyak rambu jalan jangan malu. bukan kau atau kita yang dia cari. Pohon ketapang di pinggir jalan daunnya sudah seratusan, ada hantu bertengger di tangkainya, jangan percaya yah. Hantu itu berat, pohon katapang tidak mampu menopangnya.

 Kita jalan saja, ada banyak asa menanti, lupakan saja masa kecil ayahmu, usah kau tahu itu.

kita berjalan, menyanyikan lagu, bersiul tanpa lugu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline