Lihat ke Halaman Asli

Membela Islam ala FPI

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allahu Akbar...hancurlah kaca jendela sebuah bangunan yang digunakan arena billiard

Allahu Akbar...hancurlah  meja dan kursi serta beberapa barang diatasnya

Allahu Akbar...hancurlah lampu-lampu yang bergelantungan

Dari ilustrasi diatas memliki persamaan kisah nabi yang menghancurkan berhala yang menghiasi ka'bah tetapi lebih jelas adalah perbedaannya nabi jelas melawan paganisme sedangkan FPI melawan pemilik tempat hiburan, toh andaikata FPI memang mengikuti apa yang telah nabi lakukan mungkin borobudur sudah habis atau bali akan hancur tapi mudah-mudahan bukan atau karena terlalu pengecut.

Sudah saatnya FPI merubah teknik pembelaannya terhadap islam sudah tidak logis lagi dan tidak terpuji lagi melakukan penghancuran yang jelas-jelas melanggar hukum yang berlaku di indonesia jangankan simpatik malah mendapat antipati dari masayarakat luas.

Kalau memang FPI merasa terganggu dengan kehadiran tempat-tempat hiburan atau ormas lain yang tidak seideologi maka BERDAKWAHlah karena berdakwah/menyampaikan keselamatan kepada orang lain adalah wajib hukumnya bagi ummat islam kalau tidak tahu caranya coba ajak berdialog jangan hanya mengirimkan secuil surat peringatan sampaikan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang jadikanlah tempat yang jadi sasaran untuk sarana berdakwah.

Alangkah terpujinya kalau masa FPI yang berbondong bondong menggunakan sepeda motor yang diraung-raungkan persis singa mau terkam mangsanya satu orang satu motor ( ogah boncengan  BBM masih banyak) janganlah bawa tongkat kayu atau double stick atau lebih parah lagi bawa golok dan samurai ( kalau samurai biasanya anggota FPI yang masih sekolah karena sehabis tawuran dia pakai gamis lalu gabung dengan organisasinya) tapi bawalah tasbih dan kitab begitu masuk tempat hiburan gelarlah pengajian undanglah pemiliknya untuk ikut mendengarkan karena dengan hati-kehati permasalahan akan dapat dipecahkan.

Cukup sudah kegelisahan saya di curahkan pada tulisan ini.

Assalaamualaikuum.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline