Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Kelompok 112 Mengadakan Diskusi Podcast Moderasi Beragama dengan Ketua PAC GP Ansor

Diperbarui: 17 November 2021   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Moderasi beragama merupakan konsep yang disiapkan pemerintah guna membangun sikap toleran dan rukun untuk memperkuat persatuan dan kesatuan antar umat beragama di Indonesia. Moderasi beragama belakangan ini menjadi topik yang cukup hangat dibahas berbagai kalangan, mulai dari kementerian Agama yang menegaskan pentingnya  pemahaman moderasi beragama oleh berbagai pihak, moderasi beragama juga bisa disampaikan dengan berbagai cara misalnya seni. 

Menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia yaitu Nadiem Makarim juga menegaskan pentingnya moderasi beragama, salah satu langkah yang akan diambil oleh Nadiem Makarim adalah dengan membuat kurikulum moderasi beragama, salah satu tujuannya adalah untuk menghapus intoleran didunia pendidikan. Menyikapi isu moderasi beragama yang belakangan ini hangat di diskusikan oleh berbaga pihak, mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang kelompok 112 mengadakan diskusi (podcast) dengan ketua PAC GP Ansor Mranggen Demak yaitu Bapak Mulyani atau yang akrab disapa dengan sebutan kang Mulyani, acara diskusi (podcast) dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2021 di Aula atau ruang pertemuan Ansor mranggen Demak. 

Kegiatan diskusi (podcast) dimulai pada jam 10 sampai dengan jam 11 siang, sebagai ketua Ansor mranggen demak kang mulyani juga menanggapi fenomena-fenomena yang ada di Indonesia yang terkait dengan moderasi beragama seperti contohnya masih ada beberapaa orang yang tidakmau kompromi atau toleran dengan orang yang memiliki pandangan berbeda terhadap keyakinan dalam memeluk agama, menurutya dengan hal seperti itu akan menimbulkan perpecahan di Indonesia yang notabenya memiliki beragam budaya dan agama. 

Islam sebagai agama dengan pemeluk terbanyak di Indonesia harus bisa menjadi contoh tentang pemahaman moderasii beragama, bisa merangkul agama-agama lain yang diyakini di Indonesia untuk menciptakan kerukunan, sebagai orang islam kita juga  harus menghormati orang-orang yang memiliki pandangan berbeda terhadap keyakinan beragama, menghormati bukan berarti kita meyakini apa yang mereka yakini. 

Seperti dakwah yang dilakukan walisongo, contohnya sunan kalijaga, beliau berdakwah dengan menerapkan tradisi-tradisi lokal dan tidak menggunakan kekerasan dalam berdakwah, jika dalam berdakwah menggunakan kekerasan dan tidak menghormati budaya yang ada, maka kemungkinan besar dakwahnya akan ditolak oleh masyarkat tempat berdakwah. 

Ansor juga sudah berperan dalam moderasi beragama melalui banser, saat ini banser banyak dikerahkan untuk menjaga gereja-gereja di beberapa daerah, ini adalah salah satu bentuk atau tindakan toleransi dan menghormati antar umat beragama, kang mulyani juga bercerita saat ini banser juga sudah menyebar di berbagai penjuru tanah air, seperti papua, di papua sendiri beliau bercerita bahwa banser sudah diterima oleh masyarakat sekitar, artinya toleransi antar umat beragama yang dijalankan oleh Ansor melalui banser berjalan dengan baik. 

Dalam akhir acara beliau juga berpesan kepada mahasiswa KKN UIN WALISONGO yang notabenya adalah univeristas islam, harus bisa menghormati dan memiliki sikap toleransi antar umat beragama, sebagai mahasiswa tentu memiiki sifat berpikir yang kritis hal ini harus bisa dimanfaatkan untuk melakukan pemahaman moderasi beragama terhadap orang-orang awam. 

Moderasi beragama sangat penting diterapkan di Indonesia karena Indonesia memiliki berbagai macam suku, budaya, Bahasa, dan beberapa agama yang diyakini, semua pihak baik pemerintah, tokoh-tokoh publik, tokoh-tokoh agama dan masyarakat harus bersinergi untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang rukun dan menghormati satu dengan yang lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline