Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Kisah Nasruddin

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jalan sore sama seorang teman di Gramedia. Sebenarnya tidak ada niatan untuk membeli buku mengingat beberapa hari ini isi dompet sudah dalam keadaan siaga satu: satu lembar 20rb ditemani beberapa lembar adik bungsu si 20rb.  Total gak sampai untuk beli 3 bungkus nasi padang lauk standar. ".. halah, cuci mata aja dah cukup" pikirku. Tapi belakangan niat 'eye washing only' tidak bisa terpenuhi saat kedua mata ini tertumbuk pada sebuah buku yang tertulis salah satu tokoh idola: Nasruddin Hoja. [caption id="attachment_52877" align="alignleft" width="145" caption="Nasruddin Hoja"][/caption] Cek harga: Rp xxrb plus diskon 30%. "...masih cukup...", pikirku sambil menghitung sisa uang nanti malam setelah dipotong harga buku dan dinnner cap mie instan rebus. Dan terjadilah kisah pilu seorang fans.. :) Sudahlah, seharusnya kisah wajar anak rantau ini tidak perlu muncul (gak penting banget ya..he..he) Akhir cerita, buku itu mulai kubaca dan tertawa-tawa sendiri. Tetap lucu seperti biasanya si Nasruddin ini. Hingga sampai di kisah ini:

Cukup lama Nasruddin menabung agar bisa membeli sebuah baju baru. Suatu hari, dia pergi ke tukang jahit untuk memesan baju itu. Setelah dukur segalanya tukang jahit berkata, "Kembalilah seminggu lagi dan Insya Allah, bajumu akan selesai dijahit."Terpaksa Nasruddin harus menahan diri selama seminggu untuk kemudian kembali ke tukang jahit "Maaf, bajumu belum selesai.Tapi Insya Allah, besok sudah jadi." Keesokan harinya, Nasruddin datang lagi. "Sekali lagi maaf," kata si tukang jahit "Sedikit lagi selesai. Cobalah besok datang lagi, Insya Allah, bajumu betul-betul sudah rampung."     "Berapa lama sih waktu yang kau butuhkan untuk menyelesaikan bajuku?" tanya Nasruddin jengkel, "seandainya Allah tidak turut campur dalam urusan ini?"

Nah, kawan.. setelah tertawa sebentar aku memikirkan kembali kisah diatas dan jadi setengah bingung(?) terutama di kalimat terakhir itu. Karena itulah muncul niatan untuk memposting artikel tentang kisah Nasruddin ini dan mengajak kawan-kawan Kompasiana (rakyat ngotjoleria?) untuk ikutan bingung tertawa dan kemudian bingung :P Salam Kenal... *Karena masih bingung, aku taruh artikel ini di kategori Filsafat. Ada hubungannya 'kan? he..he.. ;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline