Lihat ke Halaman Asli

Kapitalisme yang Menjadi Sistem Sosial

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa kapitalisme pada zaman saat ini tidak lagi di katakan sistem ekonomi, melainkan sistem sosial?

Sistem ekonomi kapitalisme adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan pada individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Dasar pemikiran munculnya sistem ekonomi kapitalisme ini adalah "kemakmuran masyarakat akan dapat tercapai apabila kepada mereka diberi kebebasan untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah, sehingga masing-masing masyarakat akan terlibat selama persaingan secara bebas dalam mencapai kemakmuran". Pakar sistem ekonomi kapitalisme adalah adam smith, dimana dalam bukunya "An Inquiry Into The and Cause If The Wealth Of Nation".

Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalisme secara umum, yaitu:

1. Alat-alat produksi di tangan orang perorangan tidak di tangan pemerintah.

2. Harga sangat tergantung pada penwaan dan permintaan

3. Adanya kemerdakaan di segala bidang, seperti berusaha, mencari pekerjaan, memilih barang konsumsi, bersaing dan sebagainya

sumber: mahasiswa-adm.blogspot.com

Namun di sini saya akan memberikan satu contoh sistem ekonomi menjadi sistem sosial yaitu persaingan antara tukang cukur yang berkeliling dengan barber shop.

zaman sekarang masyarakat lebih memilih barber shop dari pada tukang cukur keliling yang meniki sepeda dan berhenti jika ada yang membutuhkan jasanya, biasanya tukang cukur keliling ini berhenti di bawah pohon rindang dan mempersiapkan alat-alat yg akan digunakan untuk menyukur . padahal soal kualitas potongan rambut tetap sama saja namun kalo tukang cukur keliling masing menggunakan gunting rambut dan cermin yang berukuran kecil, jika di barber shop menggunakan alat-alat yang sudah modern dan lebih lengkap dengan harga yang cukup mahal ketimbang tukang cukur keliling yang lebih murah.

pada suatu saat saya bertemu kepada seorang yang sudah selesai memotongkan rambutnya di barber shop lalu saya bertanya "mas, cukur di sini berapa ya?", ia menjawab "RP 15.000 dek". yang biasanya di tukang cukur keliling hanya RP 5.000-RP 7.000, yaa walaupun kualitasnya bisa di bandingkan dengan barber shop.

Lalu saya bertanya lagi "kenapa tidak cukur di tukang cukur keliling saja yg kualitasnya sama dengan barber shop mas?", lalu ia menjawab "saya malu dek kalau cukur di tukang cukur keliling"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline