Lihat ke Halaman Asli

Aldo

Lulusan sarjana ekonomi dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Mooryati Soedibyo, Sosok Putri Hebat di Balik Pemberdayaan Perempuan Melalui Puteri Indonesia

Diperbarui: 24 April 2024   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mooryati Soedibyo. (KOMPAS/RIZA FATHONI)

Nama Mooryati Soedibyo menggema di seluruh Indonesia sebagai simbol keanggunan, elegansi, dan dedikasi yang tak tergoyahkan untuk pemberdayaan perempuan negeri ini. 

Karya hidup beliau terjalin erat dengan sejarah Puteri Indonesia, sebuah kontes kecantikan nasional yang bukan sekedar ajang unjuk kemolekan yang dangkal, melainkan platform yang kuat bagi para wanita muda untuk membangun jejak mereka di dunia. 

Mooryati Soedibyo merupakan pendiri Mustika Ratu yang juga pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI Periode 2004-2009. Beliau juga tercatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai "Empu Jamu". 

Artikel ini membahas perjalanan luar biasa Mooryati Soedibyo dan dampak besar yang dimiliki dalam membentuk kehidupan wanita Indonesia yang tak terhitung jumlahnya.

Dari Putri Keraton Menjadi Pendiri Kontes Kecantikan: Kehidupan Awal Mooryati Soedibyo dan Kebangkitan Menjadi Tokoh Terkemuka

Kisah hidup Mooryati Soedibyo sendiri merupakan inspirasi. Lahir di Surakarta pada 5 Januari 1928 sebagai anggota keluarga kerajaan Jawa yang dibesarkan di Istana Kasunanan Surakarta, beliau dikelilingi oleh permadani tradisi dan budaya yang kaya. 

Tidak seperti banyak wanita muda pada generasinya saat itu, Mooryati memiliki semangat mandiri yang kuat dan selalu haus akan pengetahuan. Di dalam tembok istana, Mooryati belajar pelajaran berharga dari neneknya. 

Beliau dibekali pengetahuan tentang obat herbal dan kosmetik tradisional Jawa, keahlian yang nantinya akan berperan dalam usaha kewirausahaan beliau. Akan tetapi, ambisi Mooryati melampaui batas tembok istana. 

Semangat seorang wanita muda yang berjuang untuk kemajuan bergema dalam dirinya, dan beliau mengembangkan rasa tujuan yang kuat dan keinginan untuk berkontribusi kepada masyarakat tersebut. 

Ambisi ini membawanya untuk membangun hobinya minum jamu, yang sudah dilakukan sejak kecil, yang akhirnya berkembang menjadi bisnis pada tahun 1973. Produk bisnisnya, yang awalnya hanya dibagikan kepada teman dan kenalan dekat, telah mendapatkan pengakuan internasional dan sekarang diekspor ke lebih dari 20 negara, menjangkau pasar yang beragam seperti Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia, dan Brunei. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline