Malang tidak hanya dikenal dengan udaranya yang sejuk, tetapi juga kaya akan sejarah dan kebudayaan, terutama di kawasan Kayutangan Heritage. Daerah ini telah menjadi destinasi wisata yang menarik perhatian, terutama dengan perpaduan antara kuliner, musik, dan budaya.
Di Kayutangan, Anda bisa menemukan berbagai macam kuliner khas Malang yang memanjakan lidah. Salah satu yang populer adalah Tahu Lontong dan Bakso Malang. Pedagang lokal menawarkan berbagai sajian dari camilan tradisional hingga makanan berat, seperti Rujak Cingur dan Angsle, minuman khas hangat yang cocok dinikmati di malam hari.
Tak ketinggalan, kafe-kafe dengan konsep heritage juga menyajikan makanan dan minuman dengan sentuhan tradisional dan modern. Tempat-tempat ini sering menjadi destinasi para wisatawan dan warga lokal untuk menikmati secangkir kopi sambil menikmati suasana klasik kawasan Kayutangan.
Selain kuliner, pengunjung Kayutangan juga dapat menikmati musik jalanan yang sering dimainkan di area ini, terutama di malam hari. Seniman lokal sering tampil membawakan lagu-lagu tradisional Jawa dan keroncong, menciptakan suasana yang nostalgik bagi para pengunjung. Beberapa kafe di sekitar juga mengadakan acara musik akustik yang menambah semarak suasana malam di kawasan ini.
Kayutangan tidak hanya menawarkan kekayaan kuliner dan musik, tetapi juga nilai sejarah yang kuat. Beberapa bangunan tua di sepanjang jalan Kayutangan masih berdiri kokoh, menghadirkan arsitektur bergaya kolonial yang menceritakan kisah masa lampau. Di sini, wisatawan dapat menikmati tur berjalan kaki sambil belajar tentang sejarah Malang dan pengaruh budaya kolonial di kota ini.
Dengan perpaduan antara cita rasa kuliner, alunan musik tradisional, dan nilai sejarah yang terjaga, Kayutangan Heritage Malang menjadi destinasi yang tak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga pengalaman budaya yang kaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H