Lihat ke Halaman Asli

Malam dan Kopi

Diperbarui: 1 Desember 2024   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Lirih/dokpri

Malam ini rintik hujan jatuh

mengetuk wajah jendela, turun

sebagai sekerumun air yang garam, 

menggaram dada. Yang karam di terdalam. 

Aku melihat bias itu

di sepasang mata, tampak bagai gerutu

malam kepada waktu yang tak tersentuh, 

tetapi dekat bukan milikmu utuh. 

Kepadanya kaujatuh percaya

atau jatuh percayakau kepadanya, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline