Tangan-tanganku.
Ingin mencatat malam
seribu bulan dalam ganjil
malam-malam akhir.
Akan tetapi,
Sang Pena diam.
Gemetar tangan-tangan! Aku
merasai dingin kilasan.
Harus kuperbaiki!
Tiang bolong berlubang.
Yang miring menopang tubuh
untuk mencatat malam seribu.
Puisi Menarik Lainnya: Selaras Kendi Nusantara