Lihat ke Halaman Asli

Tiang untuk Mencatat Malam

Diperbarui: 20 April 2022   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Lirih/dokpri

Tangan-tanganku.
Ingin mencatat malam 
seribu bulan dalam ganjil 
malam-malam akhir. 

Akan tetapi, 
Sang Pena diam. 
Gemetar tangan-tangan! Aku 
merasai dingin kilasan. 

Harus kuperbaiki! 
Tiang bolong berlubang. 
Yang miring menopang tubuh 
untuk mencatat malam seribu. 

Puisi Menarik Lainnya: Selaras Kendi Nusantara




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline