Lihat ke Halaman Asli

Tanggal Tua

Diperbarui: 12 Maret 2022   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Lirih/dokpri

Garis hitam. Menggores
separuh layar kehidupan.
Yang membentang bimbang
dan nyaris hilang jalan.

Waktu meninggalkan aku
dan tanggal menua saku.
Aku menunduk, mengencang perut.
Dan ia menumbuh bunga, simpati.

Curiga kini menyatu tubuh.
Petualang, telah kepalang
dipandang sial. Jalang-malang
yang dituduh kata. "Kapan?"

Puisi Menarik Lainnya: Kiamat Rasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline