Tentu akhir-akhir ini kita sering melihat cuplikan banner provokatif yang menyudutkan pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta yang bersumber dari situs www.hentikanprabowo.com Banner-banner tersebut sering muncul di beberapa situs nasional disebabkan adanya layanan Google Adsense. Setelah cek dan ricek mengenai ketentuan dan aturan pemasangan iklan di Google Adsense, ternyata disana terdapat aturan larangan muatan iklan yang berisi kekerasan atau yang bisa menyinggung suatu kelompok atau individu. Namun anehnya, mengapa justru muatan iklan dari www.hentikanprabowo.com yang jelas-jelas berisi muatan yang mengganggu, diskriminatif, dan menyudutkan pihak tertentu, bisa lolos dari pengawasan pihak Google Adsense.
Kalau banner provokatif tersebut dibiarkan oleh Google Adsense, tentu mereka telah melanggar aturan yang sudah mereka buat sendiri. Ini seperti menelan muntahan sendiri. Ini juga sebagai pertanda bahwa adanya campur tangan dan kepentingan asing dalam pemilu di Indonesia semakin jelas. Memang pemilu saat ini sangatlah menarik karena melibatkan pertarungan koalisi partai politik besar melawan koalisi korporasi besar. Meskipun Google Adsense nyata-nyata berpihak pada salah satu capres, namun kemenangan sesungguhnya bukanlah di dunia maya, melainkan didunia nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H