Lihat ke Halaman Asli

Pelatihan Pertanian Berkelanjutan: Integrasi Sistem Petanian Kesejahteraan Petani Muda

Diperbarui: 8 Agustus 2023   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PPK Ormawa BEM FPMIPATI UPGRIS (Foto Pribadi)

Kendal, 3 Agustus 2023 -- Bersama semangat untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani muda, tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pendidikan Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Teknologi Informasi Universitas PGRI Semarang (BEM FPMIPATI UPGRIS) yang diketuai oleh Rr. Nirmala Hapsari Dewi dengan dosen pendamping Ibu Farida Nursyahidah, S.Pd., M.Pd. menggelar pelatihan pertama dengan tema "Integrated Farming System" di sanggar tani muda Avocado Technofarm Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. PPK Ormawa ini mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) 2023.


Pelatihan pertama Program PPK Ormawa ini diikuti oleh 33 peserta yang terdiri dari 15 orang anggota tim PPK Ormawa BEM FPMIPATI UPGRIS, 15 orang anggota lembaga sanggar tani muda Avocado Technofarm desa Sumber Rahayu, dosen pendamping, dan 2 perangkat desa. Pelatihan pertama ini difokuskan pada Integrated Farming System yang bertujuan untuk mengembangkan pertanian dengan sistem terintegrasi dengan beberapa sektor yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Desa Sumber Rahayu.
Dalam pelatihan ini, peserta diberikan materi tentang konsep Integrated Farming System dan teknik budidaya pertanian yang ramah lingkungan. Selain itu, peserta juga diberikan pelatihan tentang cara membuat pupuk organik dari kotoran kambing.
Integrated Farming System sendiri merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan subsektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya.
Sebelum pelatihan dimulai, peserta diberikan pre-test untuk mengukur pemahaman awal mereka tentang Integrated Farming System. Kemudian setelah mengikuti pelatihan, peserta diberikan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman dan ketrampilan mereka.
Pelatihan yang berlangsung kurang lebih 150 menit ini dibagi menjadi 2 sesi. Dimana sesi pertama peserta akan diberikan materi terkait Integrated Farming System selama 30 menit. Sedangkan pada sesi kedua adalah praktek Integrated Farming System selama 120 menit.

PPK Ormawa PPK Ormawa BEM FPMIPATI UPGRIS (Foto Pribadi)

Tim PPK ormawa BEM FPMIPATI UPGRIS berharap melalui pelatihan pertama ini, peserta dapat menerapkan konsep Integrated Farming System dan pembuatan pupuk organik di lingkungan mereka masing-masing. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta pertanian yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat dengan mengintegrasikan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan di desa Sumber Rahayu, Kendal, Jawa Tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline