Lihat ke Halaman Asli

Sesal Sang Ayah

Diperbarui: 26 Desember 2023   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di malam sunyi, ayah merenung,

Sesal terpahat dalam bisikan hati yang terdalam.

Waktu berjalan, membawa sejuta cerita,

Sesal menghampiri, di detik-detik yang terlewati.

Pada hari-hari yang lalu, terhanyut dalam kesibukan,

Ayah menyadari, seringkali waktu terlupakan.

Ketika mata anak melihat dunia,

Ayah sibuk bekerja, mengejar bayangan masa depan.

Sesal menyelinap, seperti bayangan yang tak pernah pergi,

Ayah merenung, apakah dirinya cukup hadir.

Dalam langkahnya yang cepat, kadang cinta terlupa,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline