Lihat ke Halaman Asli

Dampak Buruk Upaya Energi Bersih

Diperbarui: 25 Desember 2023   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://inet.detik.com/

Dalam era peningkatan kesadaran akan isu lingkungan dan upaya menuju energi bersih, mobil listrik telah menjadi bagian integral dari upaya go green. Namun, di balik tren positif ini, terdapat dampak buruk yang serius, terutama dalam pengambilan bahan baku seperti kobalt, yang memainkan peran kunci dalam produksi baterai.

Dampak Pertambangan Kobalt di Republik Demokratik Kongo

Republik Demokratik Kongo (RDK) memainkan peran sentral dalam pasokan kobalt dunia, menyumbang sekitar 70% dari total produksi global. Meskipun potensi ekonominya sangat besar, masyarakat sekitar tambang-tambang kobalt menghadapi tantangan serius.

1. Tambang Artisanal atau UMKM

Sebagian besar produksi kobalt di RDK berasal dari tambang-tambang kecil atau yang dikenal sebagai UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Tambang ini sering kali tidak diatur dan menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kondisi kerja yang berbahaya hingga dampak negatif pada kesehatan masyarakat lokal.

2. Ancaman Kesehatan dan Lingkungan

Proses pertambangan kobalt berkontribusi pada pencemaran udara dan air, memengaruhi kesehatan masyarakat sekitar. Para penambang, termasuk anak-anak, terpapar logam berat dan substansi beracun. Sungai-sungai yang tercemar memengaruhi kualitas air dan kehidupan laut di sekitarnya.

Keterkaitan dengan Industri Kendaraan Listrik

Meskipun mobil listrik dianggap sebagai solusi ramah lingkungan, proses produksinya memiliki dampak tersembunyi yang sering kali terabaikan. Baterai mobil listrik, yang menjadi inti dari teknologi ini, memerlukan kobalt dalam jumlah besar. Hal ini membuka diskusi tentang apakah langkah-langkah menuju go green sebenarnya membawa manfaat netto terhadap lingkungan.

1. Krisis Iklim dan Pilihan Energi Bersih

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline