Lihat ke Halaman Asli

Tesis, Antitesis, dan Sintesis: Sebuah Dialektika Hegelian

Diperbarui: 23 Desember 2023   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://anlatio.com/konu/georg-wilhelm-friedrich-hegel-tarihe-damga-vuran-10-sozu-174.html

Dalam dunia filsafat, konsep dialektika Hegelian menawarkan pandangan yang menarik tentang perkembangan pemikiran melalui konflik dan penyatuan ide. Tesis, antitesis, dan sintesis menjadi elemen-elemen kunci dalam metode argumentasi ini, yang dicetuskan oleh filsuf Jerman G.W.F. Hegel pada abad ke-18 dan ke-19. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai masing-masing konsep tersebut dan bagaimana mereka berkontribusi pada evolusi pemikiran.

1. Tesis: Fondasi Pemikiran

Tesis adalah poin awal suatu pernyataan atau ide. Sebuah klaim atau pandangan tertentu diungkapkan melalui tesis, menjadi fondasi bagi pembahasan lebih lanjut. Sebagai contoh, jika kita mengambil tesis bahwa "kebebasan adalah nilai utama dalam masyarakat," kita memulai dengan sebuah pernyataan yang mencerminkan suatu keyakinan atau pandangan tertentu.

2. Antitesis: Kontradiksi dan Konflik

Antitesis, bagaimanapun, membawa elemen konflik ke dalam pemikiran. Ini merupakan pernyataan atau ide yang berlawanan atau bertentangan dengan tesis. Dalam konteks tesis sebelumnya, antitesis bisa menjadi "keamanan adalah nilai utama dalam masyarakat." Konflik antara tesis dan antitesis menjadi pendorong untuk pengembangan lebih lanjut.

3. Sintesis: Penyatuan Kontradiksi

Proses dialektika mencapai puncaknya dalam sintesis, di mana kontradiksi antara tesis dan antitesis diatasi melalui pengembangan konsep baru. Sintesis adalah langkah penyatuan, menciptakan keselarasan atau pemahaman yang lebih tinggi. Dalam contoh kita, sintesis mungkin menyatakan bahwa "keseimbangan antara kebebasan dan keamanan adalah kunci dalam membentuk masyarakat yang berfungsi."

4. Signifikansi dalam Perkembangan Pemikiran

Metode tesis, antitesis, dan sintesis tidak hanya merupakan proses intelektual, tetapi juga mencerminkan perjalanan perkembangan pemikiran manusia. Konflik ide dan nilai membawa manusia untuk mencari resolusi yang lebih komprehensif. Dalam hal ini, dialektika Hegelian memberikan pandangan bahwa konflik dan perbedaan pandangan adalah langkah penting dalam mencapai pemahaman yang lebih dalam.

5. Kritik dan Penggunaan Kontemporer

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline