Lihat ke Halaman Asli

Dampak Buruk Self Reward

Diperbarui: 16 Desember 2023   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://bidikutama.com/berita-mahasiswa/self-reward-tanpa-uang-ini-caranya/

Menghargai diri sendiri dan memberikan reward pada diri adalah hal yang penting dalam meraih tujuan dan menjaga kesehatan mental. Namun, ketika memikirkan "self reward" berubah menjadi obsesi, dampak negatif dapat muncul. Artikel ini akan membahas konsekuensi buruk dari terlalu memikirkan self reward dan bagaimana hal tersebut dapat mengganggu keseimbangan hidup.

1. Stres yang Berlebihan:

Obsesi terhadap self reward dapat menciptakan tekanan ekstra dan meningkatkan tingkat stres. Terlalu fokus pada hadiah dan pengakuan diri dapat membuat seseorang merasa terbebani oleh ekspektasi yang tinggi, mengurangi kebahagiaan dan kepuasan dalam mencapai tujuan.

2. Perasaan Tidak Puas:

Jika self reward menjadi tujuan utama, seseorang mungkin mengalami perasaan tidak puas meskipun telah mencapai prestasi yang signifikan. Hal ini karena ekspektasi diri yang tidak realistis dapat membuat pencapaian tersebut tampak tidak memadai.

3. Gangguan Kesehatan Mental:

Obsesi terhadap self reward dapat berkontribusi pada gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Tekanan untuk terus mencapai tujuan dan mendapatkan penghargaan dapat mengganggu ketenangan pikiran dan kestabilan emosional.

4. Risiko Burnout:

Ketika seseorang terlalu fokus pada penghargaan diri, risiko burnout meningkat. Burnout adalah kondisi di mana seseorang merasa kelelahan secara fisik dan emosional akibat tekanan terus-menerus. Obsesi terhadap reward dapat menjadi pemicu untuk mencapai batas tersebut.

5. Hubungan Sosial yang Terpengaruh:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline