Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Teras oleh Henry Manampiring

Diperbarui: 12 Desember 2023   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.kompasiana.com/azyadhilman/655a20d3110fce323a0682c2/mengenal-tentang-stocisme

Dalam kisah hidup yang menantang, ada momen ketika kita mencari pemahaman yang lebih dalam tentang makna dan ketenangan. Melalui pandangan Henry Manampiring, penulis buku "Filosofi Teras," kita diundang untuk menjelajahi inti dari filsafat stoikisme dan bagaimana aplikasinya dapat membimbing kita menuju kehidupan yang lebih tenang.

1. Stoikisme: Filosofi Pencarian Ketenangan

"Filosofi Teras" menghidupkan kembali ajaran stoikisme, sebuah filsafat kuno yang menekankan pada nalar dan ketenangan di tengah kekacauan kehidupan. Menurut Henry, stoikisme adalah kunci untuk menemukan landasan yang kokoh, memandang dunia dengan bijak, dan mengatasi cobaan hidup.

2. Arti "Filosofi Teras" sebagai Panggilan untuk Koneksi Pribadi

Dibalik judulnya, "Filosofi Teras" mengajak kita untuk menghubungkan konsep stoikisme dengan realitas sehari-hari kita. Istilah "teras" merujuk pada tempat di mana filsuf Yunani berkumpul untuk mendengarkan ajaran guru mereka. Dalam konteks bukunya, "Filosofi Teras" menjadi ajakan untuk mendengarkan suara dalam diri kita dan menciptakan koneksi pribadi dengan filsafat kuno ini.

3. Kembali ke Akar: Menemukan Ketenangan Melalui Tulisan dan Refleksi

Henry Manampiring berbagi perjalanannya kembali ke dunia menulis melalui buku ini. Ia menekankan pentingnya merenung tentang arti hidup dan menemukan keseimbangan melalui proses penulisan. "Filosofi Teras" menjadi sarana untuk menjelajahi makna dan tujuan hidup, mengajak pembaca untuk melakukan refleksi yang mendalam.

4. Menghadapi Kritik dengan Ketenangan dan Bijak

Pembahasan mengenai kritik dan tantangan dalam hidup menyoroti bagaimana stoikisme membimbing kita dalam menanggapi kritik dengan bijaksana. Henry mengajarkan arti penting untuk membedakan antara kritik yang membangun dan sekadar hujatan, serta bagaimana melangkah maju dengan kepala tegak dalam menghadapi kesulitan.

5. Finansial yang Bijaksana: Kebebasan Melalui Pengelolaan Keuangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline