Lihat ke Halaman Asli

Andin Putri Syaharani _ 375

Mahasiswi UMM angkatan 2019

Anxienty Disorder Pada Sosial Media

Diperbarui: 26 April 2021   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi Milenial saat ini sudah hampir 100% bisa mengoperasikan berbagai macam media, disadari atau tidak media sudah melekat pada rutinitas kita sehari -- hari. Seiring dengan kemajuan teknologi, kehadiran media sudah berbagai macam dan berkembang. Media adalah saluran atau penyampaian pesan yang dihasilkan pihak tertentu sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi terhadap pihak lain. Awalnya media hanya berjalan searah yaitu tidak adanya timbal baliknya, dalam arti penikmat media hanya bisa menikmati konten yang disugukan. Namun seiring perkembangan semua orang bisa ikut serta dalam membuat konten di media sosial. Media massa mempunyai pengaruh besar dalam lingkungan masyarakat atau bahkan dunia, media massa dapat menduduki kekuatan ke empat setelah kekuatan yang berada di lembaga pemerintahan, contohnya seperti kekuatan Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Fungsi dari media massa itu sendiri sangat beragam, media massa bisa digunakan sebagai sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa, media massa sebagai cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, media massa bisa menjadi tempat diskusi masyarakat dan penyalur kebutuhan. Tidak sekedar untuk lalu lalang informasi tetapi juga media massa merupakan partner dari komunikasi  yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif, dan isi yang disajikan media juga mempunyai peran yang signifikan dalam proses sosial dan politik. Namun di media massa juga dilakukan sebuah framing yang sebenarnya kita harus lebih terdahulu mengetahui konteksnya agar tidak menyebabkan hoax. Media sosial hadir dan merubah cara berkomunikasi di lingkungan masyarakat pada saat ini, sekarang komunikasi tak terbatas jarak, waktu, dan ruang.

Penggunaan media sosial sudah menjadi fenomena global, melalui media sosial juga banyak orang yang di satukan dalam ruang virtual meskipun berjauhan dalam segi geografis, media sosial menjadi tempat yang nyaman bagi individu untuk mengunggah aktivitas kesehariannya, berinteraksi dengan teman Online dan bertemu dengan banyak orang berdasarkan kesamaan hobby dan minat, apalagi di era pandemi seperti ini generasi milenial sekarang lebih menghabiskan waktunya dengan bermain media sosial, hanya untuk sekedar mencari hiburan semata atau mencari tambahan uang jajan. Namun tanpa mereka sadari sebetulnya efek dari media sosial itu sangat besar, mereka bisa saja terkena adiksi dari sosial media yaitu perhatian yang berlebih pada sosial media sehingga mendorong individu untuk menggunakan secara berkepanjangan dan mengganggu berbagai aktivitas. Ada juga efek media jangka pendek yang tidak di sengaja yaitu individual reaction yang terjadi pada individu karena terpaan / stimullus media. Umumnya dikenal sebagai bentuk peniruan berupa tindakan agresif atau menyimpang ( kebiasaan cutting remaja akibat ikut -- ikutan trend ). Efek lain yang berkaitan dengan individual reaction yaitu reaksi terhadap ketakutan dan kecemasan. Mengingat penggunaan media sosial rata - rata adalah anak remaja yang masih di fase perkembangan emosional dan psikososial. Efek dari media sosial juga bisa merusak sistem perilaku atau kepribadian dan juga merusak sistem sosial dan budaya seperti penyebaran budaya global yang menyebabkan masyarakat berubah dari tradisional ke mordern, pembunuhan pada karakter seseorang dan berita kekerasan yang memicu terbentuknya ketakutan.

Menggunakan sosial media harus diimbangi dengan kebijaksanaan dan kecerdasan, harus bisa memilah mana yang baik dan yang buruk, mana yang sekiranya kita butuh kan dan tidak. Sehingga saat kita melihat sosial media kita justru akan merasa termotivasi, sebetulnya tidak ada manfaatnya jika kita mempunyai sosial media namun pada akhirnya kita memiliki anxienty disorder. Dalam menggunakan media sosial kita juga harus membuat batasan untuk mengatur penggunaan, atau mencari kegiatan yang lebih bermanfaat dari pada menghabiskan waktu di sosial media. Faktor yang mempengaruhi efek tersebut yaitu dengan adanya asumsi hubungan yang langsung antara isi pesan dan efek yang ditimbulkan sehingga penerima pesan tidak mempunyai sumber sosial dan psikologis untuk menolak upaya persuasif yang dilakukan oleh media massa.

Kesimpulannya adalah Media sosial sudah sangat melekat dan tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan kita sehari -- hari, terdapat ketergantungan pada remaja dengan media sosial. Awalnya media sosial hanya bersifat satu arah atau tidak adanya timbal balik namun dengan seiring perkembangan zaman semua orang bisa ikut serta dalam membuat konten di media sosial. Tidak sekedar untuk lalu lalang informasi tetapi juga media massa merupakan partner dari komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif. Namun di media massa juga dilakukan sebuah framing yang sebenarnya kita harus lebih terdahulu mengetahui konteksnya agar tidak menyebabkan hoax. Mengingat penggunaan media sosial rata - rata adalah anak remaja yang masih di fase perkembangan emosional dan psikososial, sehingga tidak sedikit remaja terjerumus dengan perilaku penyimpangan yang ditiru.

Efek dari media sosial juga bisa merusak sistem perilaku atau kepribadian dan juga merusak sistem sosial dan budaya seperti penyebaran budaya global yang menyebabkan masyarakat berubah dari tradisional ke mordern, pembunuhan pada karakter seseorang dan berita kekerasan yang memicu terbentuknya ketakutan. Sehingga Menggunakan sosial media harus diimbangi dengan kebijaksanaan dan kecerdasan, harus bisa memilah mana yang baik dan yang buruk, mana yang sekiranya kita butuh kan dan tidak.

Identitas Penulis :

Andin Putri Syaharani

201910040311375

Media Masyarakat (A)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline