Lihat ke Halaman Asli

Pacaran Hanya 'Label Pengikat'

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum,

Nama saya Dino,19 tahun, Apa kalian pacaran? Apa kalian jomblo? Well,saya cuma bisa bilang selamat kalau yang sudah berpasangan. Dan selamat juga bagi anda yang jomblo. Menurut saya pacaran hanya sebuah label, dan kurang baik untuk dijalani. Kenapa? Awal pacaran, tentu saja kasmaran tingkat tinggi  (kecuali playboy).  Tapi yang terjadi setelah beberapa bulan pacaran hanya rasa kangen yang berlebihan satu sama lain. Rasa itu timbul ketika salah satu dari mereka merasa kesepian (mostly cewek). Dan jika itu dibiarkan, yang ada hanyalah berburuk sangka. "Kamu dimana sih, pasti sama si &!^@%^@ ya? Ngaku aja deh". Padahal si cowo lagi ngerjain tugas kuliah yang numpuk.

Kebanyakan juga pacaran hanya sebagai ajang pelampiasan nafsu. You know, hubungan seks. Atau at least level yang lebih rendah dibawah itu. Setelah pasangan melakukan hubungan, rasa cemburu jauh lebih parah ketimbang yang belum. Tak jarang masa depan suram gara - gara lupa pakai pengaman. Preagnancy. Saya ingatkan, sebesar apapun cinta kalian dalam, akan  jauh lebih banyak nafsu ketimbang cinta. Bagi anda yang tidak, mungkin tandanya anda belum.

Saya? tidak pacaran sekarang. Sempat sekali, dan tidak bertahan lama. Itung - itung cari pengalaman. Setelah saya jadian, yang saya rasakan "Saya harus ngapain lagi?". Beberapa waktu kemudian, dia merasakan hal yang sama. And we decided to split that easily. Kita tidak tahu secara detail satu sama lain.

Tapi bukan berarti tidak ada wanita di dalam hidup saya. Ada 2 orang wanita yang selalu support saya dalam setiap hal yang saya lakukan selama ini, sahabat saya dan ibu saya. Saya dan sahabat saya sangat dekat. Dalam hal "tahu-menahu" satu sama lain, bisa dibilang setingkat sama pacaran. Tapi bedanya tidak ada label yang mengikat kita. Kalo saya berprasangka buruk, saya selalu berpikiran 'SIAPA LU! pacar aja bukan'. Tapi dia sempet bilang "Gue punya feeling kalau besok gue nikah sama elu, No. Bobrok - bobroknya gue cuma lu yang tau. Dan kayanya seru". Saya hanya meng-iya kan. Walau begitu, kita tidak ada niat berpacaran. Pemikiran dia kurang lebih sama dengan saya. Kemungkinan pacaran (walau dengan orang lain) pasti ada, tapi kami berusaha untuk tidak. Kita hanya memperbaiki kesalahan di masa lalu, menjalani saja apa yang ada hari ini, dan mempersiapkan yang harus dipersiapkan untuk esok hari. Oh iya, dia wanita yang sama dengan mantan saya. Kita menjadi sahabat kurang lebih 7 bulan pasca berpisah.

Saya dan Ibu punya ikatan yang sangat kuat. Sehingga komitmen satu sama lain bisa saling kita mengerti. Ibu saya sangat mencintai saya. Mungkin karena saya tidak pernah mengeluh dan terima apa adanya. Waktu kecil saya tidak tahu apa peran seorang ayah,hanya ibu (ga usah dibahas lebih lanjut). Ketika Ibu saya butuh bantuan, saya membantunya dengan ikhlas. Saya belum pernah lihat ibu yang menangis karena bangga kepada anaknya dalam hal sifat & personality, kecuali saya. Bukan sombong tapi itu kenyataanya,remaja Indonesia masa kini.

Dibalik Pria Hebat, Selalu Ada Wanita Hebat. Jika saya sukses nanti ,saya akan dedikasikan predikat Wanita Hebat itu kepada sahabat saya dan ibu saya. Namun jika sukses dalam kondisi nikah beda lagi,hehe. Yang jelas Ibu akan selalu di hati saya.

Saya Islam, dan tampaknya bukan orang yang religius. Tapi saya tahu kalau pacaran itu ga ada di Islam. Saya tidak merokok, narkoba, maupun minum - minuman keras. Jadi saya menulis ini berdasarkan pemikiran yang lumayan sehat. Otak saya masih ber-volume normal, dengan kondisi tidak mabuk.

Oke, maaf kalau sedikit curhat. Pesan saya, berhati -hatilah dengan yang anda lakukan. Bagi anda yang tanpa pengaman tapi tidak "positif", anda beruntung. Bagi yang tidak beruntung, semoga anda berdua jauh lebih kuat dan lebih dewasa dalam menghadapi hidup ini. Bagi anda yang pacaran,pikirlah ulang apa yang anda lakukan. Lakukan yang sehat demi generasi kalian dan generasi muda Indonesia. Karena lingkungan itu berpengaruh

Wassalam, selamat berpuasa bagi yang menjalankan maupun yang memeriahkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline