Peran perempuan di era digital ini bukan lagi sebatas kasur, sumur dan dapur. ada banyak sekali perempuan di zaman sekarang yang menempati posisi strategis baik dalam ruang lingkup pemerintahan ataupun bidang lainnya. Bisa dikatakan posisi perempuan zaman sekarang hampir sejajar dengan laki-laki. Pola pikir patriarki sepertinya sudah mulai memudar seiring dengan berkembangnya teknologi. Banyak sekali sekarang perempuan yang bisa mengenyam pendidikan tinggi dan menjadi pemimpin di negeri ini. Hal ini sejatinya bukanlah sebuah ancaman melainkan sebuah inovasi atas perkembangan zaman.
Perempuan di berbagai negara sekarang dapat menikmati hasil perjuangan itu, di mana gagasan dan konsep tentang kesetaraan gender bukan hal yang tabu lagi. Kini, perempuan memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan, menduduki posisi atau jabatan strategis dalam pemerintahan, memiliki hak politik yang setara dengan laki-laki, dan mendapatkan apresiasi terhadap pencapaian mereka di berbagai bidang.
Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan kerap disebut sebagai manusia multitasking karena memiliki banyak peran. Perempuan sebagai ibu, istri, anak, pegawai atau pekerja, hingga poros utama dalam rumah tangga. Itulah sebab perempuan juga tergolong agen perubahan di seluruh lini, mulai dari keluarga, lingkungan sekitar, hingga pembangunan nasional.
Berkat peran yang begitu kompleks, perempuan juga menjadi aktor strategis pembangunan. Di rumah, ketika menjalani peran sebagai seorang ibu, perempuan adalah guru pertama kehidupan buah hatinya. Kepada ibulah sang anak bertanya tentang segala sesuatu yang mereka temui. Di sinilah perempuan menjadi pembangun fondasi pengetahuan.
Penulis : Tiara Dalimunthe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H