Lihat ke Halaman Asli

Andini Harsono

Traveler - Blogger - Freelancer

Jalankan Prosedur Keamanan Kerja, PT Gunbuster Utamakan Keselamatan Pekerja

Diperbarui: 15 Agustus 2024   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto dan Desain : edited via Canva

Indonesia diberi anugerah kekayaan alam yang luar biasa melimpah. Kekayaan alam ini menjadi rumah kita bersama bernaung dan memperoleh penghidupan layak.

Terbukanya banyak lapangan pekerjaan berbasis pengelolaan sumber daya alam menjadi peluang baik bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, industri yang pada proses operasionalnya mengelola hasil sumber daya alam menjadi sumber mata pencaharian yang dapat diandalkan untuk pekerjaan masyarakat serta meningkatkan perekonomian Negara.

Salah satu kekayaan alam Indonesia yang melimpah adalah nikel sehingga pemerintah mendorong investor mengembangkan pengolahan bijih nikel untuk menambah nilai ekonomi karena dapat diolah sebagai bahan baku stainless steel, baterai, paduan logam, lapisan anti korosi, katalis, dan magnet. Hal ini juga berdampak membuka peluang kerja lebih besar bagi masyarakat.

Salah satu perusahaan smelter nikel, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang didirikan pada tahun 2019 ini turut mengambil peran dalam program hilirisasi bijih nikel nasional yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang diresmikan pada tahun 2021. Dengan mengutamakan prosedur keamanan kerja PT GNI, perusahaan menerapkan metode pengolahan bijih nikel hingga menjadi bahan baku yaitu dengan metode Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

Metode lainnya untuk pengolahan bijih nikel yaitu dengan high pressure acid leaching (HPAL). Keduanya memiliki perbedaan mulai dari jenis bijih nikel mentah hingga teknologi pengolahannya.

RKEF merupakan pengolahan bijih nikel hingga menjadi nickel pig iron (NPI).

Rangkaian proses utamanya ada dua langkah yaitu reduksi dalam tungku putar (rotary kiln) dan peleburan dalam tungku listrik (electric furnace). Bijih nikel yang telah dipisahkan kemudian dimasukan ke dalam pengering putar bersama dengan bahan lainnya.

Campuran tersebut kemudian dikeringkan untuk menghilangkan kadar air dengan rotary kiln lalu dipanggang dengan suhu antara 700 -- 1000 derajat celcius. Hasilnya akan kemudian diproses melalui electric furnace dengan suhu mencapai 1400 derajat celcius.

Proses ini akan menghasilkan crude NPI yang selanjutnya  akan melalui proses casting atau pencetakan untuk menjadi hasil akhir NPI padat.

Sementara untuk HPAL merupakan pengolahan bijih nikel jenis limonit yang memiliki kandungan Ni 0,8 -- 1,5 persen dan menghasilkan produk berbasis nikel sulfida atau sebagai nikel hidroksida yang digunakan untuk bahan baku baterai pada kendaraan listrik. Metode HPAL pemurnian nikel menggunakan asam sulfat pada tekanan dan temperatur yang tinggi di dalam autoclave. Hasil akhirnya yaitu mineral murni berupa nikel sulfat dan kobalt sulfat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline