Lihat ke Halaman Asli

Andini Harsono

Traveler - Blogger - Freelancer

Terima Kasih Covid-19

Diperbarui: 26 April 2020   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali ke alam. Doc. Andini Harsono

Seingat saya, sudah 2 bulan kita semua berada di rumah karena adanya pandemi ini. Bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, dan berkegiatan apa aja dari rumah. Namun, sebagian orang terpaksa tetap harus berada di luar rumah demi menunaikan tugas dan kewajibannya. Bersyukurlah saya, dan kita semua yang mendapat kesempatan duduk diam di rumah demi memutus mata rantai Covid-19.

Kebijakan demi kebijakan pemerintah ciptakan guna menghentikan penyebaran Covid-19 Mulai dari mewajibkan sekolah dari rumah, bekerja dari rumah, beribadah dari rumah, menutup pusat keramaian hingga PSBB. Ya meskipun tetap saja ada plus minusnya, tapi kita patut mendukung upayanya dengan tetap berada di rumah jika tidak ada keperluan yang bersifat primer.

Saya sendiri benar-benar menerapkan karantina mandiri di sebuah kamar kos yang selama ini saya sewa. Apalagi pada tanggal 12 Maret saya terkena sakit demam tinggi dan sudah khawatir terkena Covid-19. Sejak itu dokter yang menangani saya menyarankan untuk karantina mandiri, jangan kemana-mana selain keluar beli kebutuhan pokok. 

Mengingat pekerjaan saya adalah freelancer dimana dapat dikerjakan di rumah. Begitu cintanya saya pada diri saya, maka saya patuhi saran dokter dan terus berkontak dengan beliau melaporkan perkembangan kesehatan saya. Syukur alhamdulillah saya terkena tampek atau gabagan (dalam bahasa Jawa) bukan Covid-19.

Setelah sembuh dari sakit (kurang lebih 2 hari), saya tetap berada di rumah dan ternyata kasus Covid-19 di Indonesia terutama Jakarta terus meningkat hari demi hari. Beredarnya berita soal Covid-19 membuat saya stress dan takut. Akhirnya seminggu setelah memantau berita saya mengalami sesak nafas dan batuk-batuk secara tiba-tiba. 

Saya semakin takut. Rupanya saya benar-benar mengalami stress. Dokter menyarankan saya untuk tidak mengikuti berita apapun lagi tentang Covid-19 dan istirahat. Tak lupa konsumsi sayur dan buah serta vitamin. Bisa ditambahkan juga minum air rebusan jahe, kunyit dan temulawak agar imunitasnya membaik.

Di sisi lain, sadar gak sih kalau banyak hal yang patutnya kita berterima kasih kepada Covid-19? Berterima kasih kepada Allah SWT yang telah mengijinkan virus ini terjadi di muka bumi. Mengapa? Berikut beberapa alasannya menurut saya.

Diberikan Banyak Waktu

Kesibukan setiap hari menjadikan waktu begitu berharga. Tapi banyak waktu juga yang kita lewatkan begitu saja, terutama momen-momen penting dalam hidup kita. Seperti makan malam bersama keluarga, telepon orang tua di kampung, dan sekedar break merawat diri sendiri. Dengan adanya Covid-19 ini, kita diberikan banyak waktu untuk kembali bersama keluarga. Memasak bersama, mengerjakan pekerjaan rumah bersama, dan berbagi cerita bersama.

Bagaimana kalau yang masih sendiri? Kita diberikan banyak waktu untuk kembali merawat diri sendiri. Menyusun kembali rencana-rencana yang hampir musnah karena adanya pandemi hingga memperbaiki komunikasi dengan keluarga/saudara/sahabat yang mungkin selama ini kurang terjalin karena kesibukan. Intinya waktunya memperhatikan diri sendiri.

Lebih Melihat Ke Dalam Diri Sendiri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline