Lihat ke Halaman Asli

Andini Harsono

Traveler - Blogger - Freelancer

Soto Padang dalam Festival Kuliner Kampung Wong Kito

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1413348728610688741

Palembang sudah dikenal sebagai salah satu kota yang kaya akan ragam kuliner. Dengan jumlah variasi kuliner yang dimiliki, kota ini telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan kuliner di Indonesia. Berdasarkan sejarahnya, Palembang dikenal sebagai kota multi budaya karena beragamnya kebudayaan yang masuk dari berbagai pendatang. Hal ini membuat akulturasi kebudayaan di Palembang sebagai keunikan harus tetap dijaga dan dilestarikan.

Hari Sabtu tanggal 11 Oktober 2014 lalu, saya dan teman - teman KPK ( Kompasianer Penggila Kuliner ) berkesempatan untuk menggerebek Festival Kuliner Kampung Wong Kito yang diselenggarakan di Summarecon Mal Bekasi. Festival kuliner semacam ini sudah sering dilakukan oleh management Summarecon Mal Bekasi sebagai bentuk komitmen turut melestarikan kekayaan kuliner nusantara. Pada festival kuliner menghadirkan dekorasi tanah Palembang. Mulai dari bentuk booth yang diadaptasi dari Rumah Limas, suasana pedesaan yang kental, alunan musik dari Sumatera hingga icon Palembang yaitu Jembatan Ampera setinggi 10 meter lebih dan panjang 41 meter sebagai gerbang pintu masuk fesvital ini.

[caption id="attachment_347911" align="aligncenter" width="300" caption="Replika Jembatan Ampera ( doc. Lita Chan Lai )"][/caption]

Pengunjung bisa menikmati beragam kuliner seperti Mie Celor Palembang, Nasi Kapau, Pindang Pondok Wong Palembang, Sate Padang Ajo Ramon, Tekwan Pondok Wong Palembang, Soto Padang & Nasi Goreng Padang Hayuda, Pempek Pak Raden, Soto Padang serta Martabak dan Roti Cane Kubang Hayuda. Selain makanan khas Palembang, terdapat juga makanan dari Padang dan daerah Sumatera lainnya serta bagi yang suka manis ada makanan khas dari Jawa diantaranya Bakmie Jowo, Empal Gentong, Nasi Timbel, Sate Jamur, Nasi Sanglah, Kupat Tahu Magelang, Pecel Madiun, Toge Goreng dan aneka jajanan lainnya. Ada Tahu Bakso, Kue cucur, Tahu Gejrot, Pukis dan sebagainya. Aneka es juga ada yaitu Es goyang, Es kacang merah, Roti bakar&es krim durian dan masih banyak lagi.

Festival kuliner ini juga dihadirkan beberapa hiburan diantaranya tari - tarian, musik khas dari Sumatera ( melayu ) serta terdapat workshop membuat layang - layang. Dijamin menambah keseruan perjalanan wisata kuliner kita.

Pada kesempatan ini, saya mencicipi Soto Padang. Selain karena yang ada menu nasinya, saya juga belum pernah mencicipinya. Soto Padang ini beda dari soto - soto lainnya dikarenakan Soto Padang ini menggunakan bumbu pekak atau bunga lawang, yang pada umumnya dipakai sebagai bumbu kari. Selain itu, Soto Padang menggunakan daging bumbu has dalam, berkuah bening dan ditaburi kerupuk berwarna merah sebagai ciri khasnya. Bumbu - bumbu yang digunakan bunga lawang, kapulaga, kayumanis, cengkeh, biji pala, serai, lengkuas, daun salam, jahe dan daun salam. Dagingnya diiris tipis - tipis dan digoreng setelah direbus hingga empuk. Dalam penyajiannya Soto Padang ditambah dengan soun, perkedel kentang yang dipotong - potong dan ditambahkan dengan kerupuk berwarna merah jambu sebagai toppingnya. Rasanya nikmat dan menyegarkan karena aroma rempah - rempah di dalamnya sangat menggugah selera.

[caption id="attachment_347913" align="aligncenter" width="300" caption="Soto Padang ( doc. Dian Kelana )"]

1413349875309095702

[/caption]

Festival kuliner seperti ini sebaiknya sering diadakan sebagai bentuk apresiasi kita turut melestarikan kekayaan kuliner nusantara. Saya yakin, Anda pasti mencintai kuliner Indonesia.

Salam AH :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline