Lihat ke Halaman Asli

Andini Gunadi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Internet of Behavior (IoB), si AI yang Banyak Membantu

Diperbarui: 2 April 2023   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Saat hidup kita semakin terdigitalisasi dan terhubung, Internet of Things (IoT) mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan satu sama lain. Salah satu tren yang muncul dalam IoT adalah Internet of Behavior (IoB), yang menggunakan data dari perangkat dan platform yang terhubung untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku individu dan pengambilan keputusan. Dalam artikel ini, akan dijelaskan terkait eksplorasi apa itu IoB, cara kerjanya, dan implikasinya bagi bisnis dan konsumen.

Apa itu Internet of Behavior (IoB)?

Internet of Behavior (IoB) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan praktik pengumpulan dan analisis data dari perangkat dan platform digital untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku dan preferensi individu. Data ini dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman yang lebih dipersonalisasi bagi konsumen, menginformasikan kampanye pemasaran dan periklanan, serta mendorong keputusan bisnis.

IoB mengandalkan pengumpulan dan analisis sejumlah besar data dari berbagai sumber, termasuk media sosial, aplikasi seluler, perangkat yang dapat dikenakan, dan perangkat terhubung lainnya. Data ini sering dianalisis menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan algoritme pembelajaran mesin, yang dapat mengidentifikasi pola dan korelasi yang mungkin tidak terlihat melalui metode analisis data tradisional.

Contoh Internet of Behavior (IoB)

Ada banyak contoh tindakan IoB saat ini, mulai dari iklan hingga perawatan kesehatan yang dipersonalisasi. Berikut beberapa contohnya:

  • Smart Home : Sistem otomasi rumah menggunakan data dari perangkat yang terhubung seperti termostat, sistem keamanan, dan smart device untuk mempelajari kebiasaan dan preferensi penghuni. Data ini dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi, seperti menyesuaikan suhu atau pencahayaan berdasarkan preferensi penghuni.
  • Fitness Tracker : Dapat dikenakan menggunakan sensor untuk mengumpulkan data tentang aktivitas fisik, detak jantung, dan pola tidur. Data ini dapat digunakan untuk melacak kemajuan, menetapkan tujuan, dan membuat rencana latihan yang dipersonalisasi.
  • Ritel: Pengecer dapat menggunakan data dari aplikasi seluler dan media sosial untuk membuat kampanye pemasaran bertarget berdasarkan preferensi dan perilaku individu. Misalnya, pengecer mungkin mengirimkan promosi untuk produk yang diminati konsumen berdasarkan riwayat penjelajahan mereka.

Kesimpulannya, IoB berpotensi mengubah banyak aspek kehidupan sehari-hari dengan mempersonalisasi pengalaman, meningkatkan kesehatan, mengoptimalkan transportasi, meningkatkan keamanan publik, dan menyediakan layanan keuangan yang dipersonalisasi. Namun, penting untuk mempertimbangkan implikasi etis dan privasi dari IoB dan memastikan bahwa individu memiliki kendali atas bagaimana data mereka dikumpulkan dan digunakan.

Kekurangan dari Internet of Behavior (IoB)

Internet of Behavior (IoB) memiliki potensi untuk membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita sehari-hari, tetapi ada juga beberapa kekurangan dan tantangan potensial yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kerugian menggunakan IoB dalam kehidupan sehari-hari:

  • Masalah privasi: IoB bergantung pada pengumpulan dan analisis data pribadi, yang dapat dianggap invasif atau manipulatif. Ada kekhawatiran bahwa individu mungkin tidak menyadari bagaimana data mereka digunakan, dan ada risiko informasi pribadi bocor atau diretas.
  • Risiko keamanan data: Pengumpulan dan penggunaan data pribadi juga dapat menimbulkan risiko keamanan, karena peretas dapat menargetkan sistem ini untuk mendapatkan akses ke informasi sensitif. Ini dapat menyebabkan pencurian identitas, penipuan keuangan, dan bentuk kejahatan dunia maya lainnya.
  • Potensi penyalahgunaan: Meskipun IoB dapat digunakan untuk meningkatkan kehidupan kita dan mendorong kesuksesan, teknologi ini juga berpotensi disalahgunakan. Misalnya, individu atau organisasi dapat menggunakan data ini untuk memanipulasi perilaku atau membuat keputusan yang tidak sesuai dengan kepentingan terbaik pengguna.
  • Ketidakakuratan dan bias: IoB bergantung pada algoritme dan pembelajaran mesin untuk menganalisis data dan membuat prediksi tentang perilaku. Namun, sistem ini tidak selalu akurat dan dapat menjadi bias berdasarkan data yang mereka latih, yang menyebabkan potensi kesalahan dan perlakuan tidak adil.
  • Kurangnya transparansi: Seringkali ada kekurangan transparansi tentang cara kerja sistem IoB dan cara data pribadi dikumpulkan dan digunakan. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan di antara pengguna dan mempersulit individu untuk memahami bagaimana data mereka digunakan.
  • Kekhawatiran etis: Ada juga kekhawatiran etis seputar penggunaan IoB, terutama seputar potensi teknologi ini untuk melanggar hak dan kebebasan individu. Penting untuk mempertimbangkan implikasi etis dari IoB dan memastikan bahwa penggunaannya selaras dengan nilai dan prinsip kita.

Sebagai kesimpulan, walaupun IoB berpotensi membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita sehari-hari, ada juga beberapa potensi kelemahan dan tantangan yang perlu dipertimbangkan. Penting untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko IoB dan memastikan bahwa penggunaannya etis, transparan, dan menghormati privasi dan hak individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline