Lihat ke Halaman Asli

ANDINE TESYALONICCA

Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan, Universitas Tanjungpura

Bagaimana Pertentangan Kelas Menurut Marx?

Diperbarui: 27 Oktober 2023   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam pemikiran ekonomi, salah satu teori yang sangat terkenal dan berpengaruh adalah teori pertentangan kelas menurut Marx. Karl Marx adalah seorang filsuf, ekonom, dan teoretikus politik yang hidup pada abad ke-19. Ia dikenal sebagai salah satu pemikir terbesar dalam sejarah, dan pemikirannya tentang pertentangan kelas menjadi dasar bagi banyak teori ekonomi dan sosial modern.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam teori pertentangan kelas menurut Marx dalam pemikiran ekonomi. Kami akan menjelaskan konsepnya, menguraikan aspek-aspek pentingnya, dan menggali lebih dalam tentang implikasi teori ini dalam konteks sosial dan ekonomi modern. Dengan demikian, artikel ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pemikiran Marx tentang pertentangan kelas dan relevansinya dalam konteks saat ini.

I. Pengenalan Teori Pertentangan Kelas

Teori pertentangan kelas menurut Marx merupakan konsep yang mendasar dalam pemikiran ekonomi Marxisme. Marx berpendapat bahwa masyarakat terbagi menjadi dua kelas utama, yaitu proletariat (kelas pekerja) dan bourgeoisie (kelas pemilik modal). Marx percaya bahwa pertentangan antara kelas pekerja dan kelas pemilik modal merupakan unsur yang esensial dalam sistem kapitalisme.

Menurut Marx, pertentangan kelas terjadi karena perbedaan kepentingan ekonomi antara proletariat dan bourgeoisie. Proletariat adalah kelas yang hanya memiliki tenaga kerja mereka sendiri sebagai sumber penghasilan, sedangkan bourgeoisie adalah kelas yang memiliki kepemilikan atas sumber daya produksi, seperti tanah, modal, dan perusahaan. Kepentingan kelas pekerja adalah memperoleh upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik, sementara kepentingan kelas pemilik modal adalah memaksimalkan keuntungan dan mempertahankan kontrol atas produksi.

II. Aspek Penting dalam Teori Pertentangan Kelas

Dalam teori pertentangan kelas, Marx mengemukakan beberapa aspek penting yang perlu dipahami. Pertama, Marx berpendapat bahwa pertentangan kelas tidak dapat dihindari dalam sistem kapitalisme. Ia melihat kapitalisme sebagai sistem yang bertentangan dengan kepentingan kelas pekerja, karena sistem ini didasarkan pada eksploitasi tenaga kerja untuk mencapai keuntungan yang maksimal.

Kedua, Marx menganggap bahwa pertentangan kelas tidak hanya berlangsung dalam ranah ekonomi, tetapi juga mempengaruhi seluruh aspek kehidupan sosial. Baginya, pertentangan kelas mencakup dimensi politik, budaya, dan ideologi. Bourgeoisie memiliki kekuasaan politik dan mempengaruhi pembentukan hukum dan kebijakan yang menguntungkan kepentingan mereka. Selain itu, mereka juga mengendalikan media dan menjalankan propaganda untuk melestarikan posisi dominan mereka.

Ketiga, Marx berpendapat bahwa pertentangan kelas akan mencapai puncaknya pada suatu titik di mana proletariat akan menyadari kondisi eksploitasi dan memperjuangkan kepentingan mereka. Marx menyebut fase ini sebagai revolusi proletar, di mana proletariat akan menggulingkan bourgeoisie dan mendirikan masyarakat sosialis yang lebih adil dan egaliter.

III. Implikasi Teori Pertentangan Kelas dalam Konteks Modern

Pemikiran Marx tentang pertentangan kelas masih relevan dalam konteks sosial dan ekonomi modern. Meskipun beberapa perubahan telah terjadi sejak Marx hidup, kapitalisme tetap menjadi sistem ekonomi yang dominan. Dalam konteks ini, teori pertentangan kelas dapat membantu kita memahami ketimpangan sosial dan ekonomi yang masih ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline