Lihat ke Halaman Asli

Perbedaan Asumsi

Diperbarui: 10 Maret 2017   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada saat ini tengah ramai perbincangan tentang  Bapak Ahok Tjahaha Purnama,siapakah dia? beliau merupakan Calon gubernur Jakarta yang  juga pada saat sekarang ia tengah menjabat juga menjadi Gubernur Jakarta yang mulai pada tahun 2014.Ia menggantikan posisi Presiden Jokowi karena pada saat itu Ahok merupakan wakil gubernur pada tahun-tahun sebelumnya.Namun,sebelum ia menjabat menjadi Wakil Gubernur Jakarta Ahok merupakan Gubernur Bangka Belitung periode 2005-2006.Karena kinerjanya yang baik pada tahun 2012 ia dipercaya menjadi Wakil Gubernur Jakarta yang dipasangkan bersama Ir.Joko Widodo.Namun,beberapa tahun kemudian setelah Jokowi akhirnya terpilih menjadi presiden.Ahok langsung menggantikan posisi menjadi Gubernur Jakarta.

Setelah pergantian masa jabatan ini,timbul berbagai macam asumsi tentang diri seorang Ahok.Karena pada awalnya warga Jakarta yang sangat mengidolakan Jokowi yang tegas namun tidak arogan,low profile dan beragama muslim seperti mayoritas agama yang ada di Indonesia dan juga Jokowi merupakan orang Indonesia asli yaitu Jogjakarta lalu,tergantikan dengan keberadaan Ahok yang berasal dari kaum yang minoritas dan tampak sedikit arogan saat melaksanakan perkerjaanya sebagai gubernur.Hal ini membuat pada warga Jakarta tidak menyukai beliau.Namun begitu kinerja Ahok layak untuk diacungi jempol karena ia merupakan orang yang cekatan dan tegas sehingga ia dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dalam waktu yang lumayan singkat dan efektif.Bisa dibandikan dari gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya yang terlalu banyak menghabisi uang rakyat dan hasil kerjanya pun lama.

Walaupun kinerja Ahok sangat baik dan dapat diacungi jempol,tetap saja ada kalangan yang mendukung dan tidak mendukung dengan beliau.Dikarenakan faktor-faktor itu tadi yang membuat tidak semua setuju dengan keberadaan dirinya menjadi seorang gubernur.Walaupun Ahok sempat terpuruk lantaran video yang tersebar yang ia diberitakan menistakan agama Islam,ia tetap dapat bangkit dan saat pemilihan putaran ke dua ia juga masuk ke dalam kesempatan itu.Maksudnya adalah pendukung Ahok tidak lantas menigglkan dia karena adanya kasus tersebut dan para kaum yang kontra pun tetap saja tidak meyukai keberadaan Ahok karena adanya beberapa faktor tersebut yang membuat mereka tidak menyukai Ahok.Dalam hal ini saya ingin menjelaskan bahwa seorang pemimpin bukanlah orang yang seratus persen dipilih olah warganya karena faktanya adalah apapun yang dilakukan akan mengundang pro  maupun kontra ini merupakan situasi Uncrystaled Public Opinion atau terpecahnya suatu tanggapan public sehingga tidak menyatu.Karena setiap pendapat dan juga pikiran manusia ada yang setuju dan tidak setuju tergantung bagaimana cara menyikapi dan berfikir mereka dalam menanggapi suatu persitiwa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline