Oleh: Andina Silvi Amalia
Email: silviandina477@gmail.com
Artikel ini merupakan tugas mata kuliah Kajian Pedagogi yang diampu oleh Bapak Rulam Ahmadi
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Pascasarjana Universitas Islam Malang
PENDAHULUAN
Dunia Pendidikan saat ini tengah menghadapi beberapa kesulitan. Salah satu faktor utamanya adalah siswa-siswi yang semakin hari semakin up to date dengan mengikuti kecanggihan teknologi yang kian modern. Oleh karena itu, problem solving harus tercipta sekreatif mungkin dan guru harus memainkan perannya dengan sangat intens Saat ini guru guru di lapangan menghadapi tantangan yang cukup sulit diatasi, terutama dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Banyak siswa yang pasif, dan terdistraksi oleh faktor internal dan eksternal, seperti kondisi emosional dan penggunaan teknologi.
Mengacu pada kondisi Pendidikan saat ini, kita bisa melihat bahwa guru sedang berlomba-lomba melahirkan inovasi baru agar tercipta pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan di kelas. Hal ini disebabkan oleh motivasi belajar siswa yang semakin menurun. Terciptanya model pembelajaran interaktif kemudian menghasilkan proses pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran ini dirancang untuk mendorong keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar baik secara kognitif, emosional, maupun sosial.
Keterlibatan siswa yang tidak aktif, tidak hanya menghambat proses belajar individu, tetapi juga memengaruhi dinamika kelas secara keseluruhan. Satu siswa pasif, maka siswa yang lainnya bahkan juga bisa bersikap tidak peduli dengan apa yang terjadi didalam kelas saat proses belajar. Dalam konteks ini, strategi yang efektif sangat dibutuhkan untuk membangun kebiasaan positif siswa dalam kelas serta meningkatkan keaktifan siswa saat belajar. Dari semua keluh kesah dan tantangan yang dihadapi guru, Classical Conditioning menjadi salah satu cara meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran interaktif.
Classical Conditioning atau sering kali diketahui dengan sebutan stimulus dan response, merupakan suatu teori yang pertama kali diperkenalkan oleh Ivan Pavlov. Teori ini menawarkan pendekatan psikologis untuk membangun kebiasaan yang positif dan respon yang diinginkan melalui asosiasi stimulus dan respon yang dihasilkan. Dalam konteks Pendidikan, konsep ini dapat diimplementasikan dalam mendukung pembelajaran interaktif didalam kelas melalui respon positif dari stimulus yang diberikan. Meski sudah lama berkembang, teori ini tidak sepenuhnya mengatasi kepasifan siswa dalam mengikuti pembelajaran interaktif saat di kelas. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahasa lebih lanjut mengenai penerapan Classical Conditioning khususnya dalam bentuk penerapan Ice Breaking dan hadiah dalam meningkatan keterlibatan siswa dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.