Lihat ke Halaman Asli

andi darpanio

fotografer

Pendaran Keteduhan Sri Paus

Diperbarui: 6 September 2024   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suara.com

 Banyak tulisan dan liputan berkenaan dengan kedatangan Paus Fransiscus ke Indonesia, 3- 6 September 2024 . Mulai dari kesederhanaannya, dari pilihan injil nya, mulai dari keberpihakannya pada rakyat kecil dan sebagainya.  Mungkin kita sudah tahu dan hafal sequennya dan tidak perlu diulang-ulang lagi.

Hal yang menonjol dari keseluruhan peristiwa itu bahwa Sri Paus selalu memendarkan keteduhan. Baik ketika memuji kondisi alam dan kekayaan Indonesia, memuji ketulusan seorang wanita muslim muda, memuji toleransi, mencium tangan Nasaruddin Umar. 

Juga ketika dia berulangkali memberikan penekanan soal pentingnya kita berempati kepada orang miskin, papa dan tidak berdaya.Kita tahu Paus Fransiskus berasal dari Argentina yang notabene nyaris sama dengan Indonesia yaitu negara berkembang dimana angka kemiskinan masih banyak.

 Intinya semua orang terpana saat pemimpin 1,4 miliar umat katolik itu berbicara soal kemanusiaan, persaudaraan dan imajinasi dunia yang damai.

Ada film tentang Paus yang berdasarkan pertemuan fiksi,yang dirilis tahun 2019 yang berjudul "The Two Popes" . Ini adalah sebuah biografi drama yang disutradarai oleh Fernando Meirelles dan ditulis oleh Anthony MaCarten. Film ini begitu menyentuh karena kita bisa melihat dua Paus yaitu Paus Benediktus XVI dan Kardinal Jorge Mario Bergoglio yang berbicara tentang masa depan.

Bergoglio ini yang kemudian menjadi Paus Fransiskus. Pertemuan ini terjadi pada tahun 2012, ketika Paus Benediktus mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Paus. Film ini menggali konflik dan perspektif yang berbeda antara dua tokoh yang sangat berpengaruh. Dua tokoh yang sudah melampaui banyak hal, baik nama besar dan pengalaman dalam menghadapi kesulitan di dunia ini.

Jangan lupa, pengaruh Paus begitu besar bagi dunia. Ketika sebuah jarum jatuh, dan sang Paus bereaksi, maka umat seluruh dunia akan mengikutinya. Hal yang menarik sekaligus harus disyukuri adalah Paus Fransiskus adalah eorng yang progresif. Yang ingin gereja terbuka pada siapa saja, dan berbicara dengan orang-orang di jalan dan ruang terbuka dan bukan di tembok tertutup.

Kedatangan Paus kali ini memang menghipnotis bangsa. Kebaikan dan keteduhannya seharusnya menginspirasi kita untuk berhenti mempersoalkan perbedaan dan egoisme diri yang kadang tidak pada tempatnya. Mari kita nikmati dan ikuti pendaran dari keteduhan Paus - apapun agama kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline