Lihat ke Halaman Asli

Antisipasi Krisis Pangan: Orang Belanda Makan Ulat

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puluhan tahun yang lalu , ketika masih kanak-kanak  dan sewaktu liburan di desa ( tanpa orang tuaku , dititipkan pada nenek ) , tidak banyak yang bisa kulakukan. Mana sepi sekali. Yang ada cuma sawah , hutan , dan air sungai yang bergemericik. Karena merasa kesepian dan perlu kesibukan, iseng -iseng aku mulai mengamati  alam sekeliling.

Pepohonan. Lubang yang ada di  batang pohon. Ada sesuatukah di dalamnya ? Dengan  sebatang lidi  kuperiksa lubang itu. Entah berapa lama.... Ah , akhirnya ada sesuatu yang keluar ! Ulat sebesar jempol. Gemuk. Warnanya kekuning-kuningan.  Sungguh malang ,ajalnya berakhir di tempat panggang. Rasanya gurih  dan lezat.

Sampai saat kini orang desa  itu menceritakan soal orang kota pemakan ulat : diriku !     :)

E , gara-gara dunia menderita  overpopulation yang tidak memungkinkan pembangunan yang berkelanjutan , mulailah para peneliti , politisi , LSM , dll mencari akal untuk memecahkan  masalah yang ditimbulkan oleh kebodohan manusia itu sendiri.  Salah satunya bisa pembaca saksikan di Youtube yang berjudul : "Dutch Scientists Predict Insects Could Be Future Food "

http://www.youtube.com/watch?v=z1jOM_QKwZk&feature=related

( Tidak terbayang bagaimana terkejutnya orang desa yang menertawakanku puluhan tahun yang lalu  ketika menyadari bahwa keturunannya akan memakan hal demikian juga ! )

Andi KT :

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/03/31/cinta-bisa-membuat-gila-dan-patah-hati-pun-bisa-mematikan/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline