Lihat ke Halaman Asli

Andik Prastya

Guru, CGP

Bagaimana Guru Sebagai Pemimpin Pembelajaran Mengambil Keputusan?

Diperbarui: 20 April 2023   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi. 3 Dasar Pengambilan Keputusan

Ada kutipan menarik dari Bob Talbert (1936-1999) seorang kolumnis dan wartawan dari Amerika Serikat:


(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best)

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"

Bagaimana tidak? Kutipan tersebut mampu membuat kita tersentak, menyadari, dan mengamini bahwa mengajarkan anak-anak kita tentang semua pengetahuan akademis adalah penting (bukankah mayoritas kita masih berfikir demikian), namun yang luput dari kesadaran mayoritas adalah kebutuhan pendidikan anak yang paling penting dan utama adalah bagaimana mereka mampu mengenal, belajar, dan meraih hal-hal yang berharga dalam hidup mereka. 

Dalam konteks pendidikan kita sudah saatnya merubah urutan prioritas, mari kita pastikan bahwa prioritas pendidikan mereka tentang menghargai perasaan, minat, atau apapun yang menggairahkan mereka, menuntun ketercapaian puncak kebahagiaan mereka, sehingga memuluskan jalan kesuksesan, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

 

Keterampilan Pengambilan Keputusan

Lingkungan sekolah adalah sebuah miniatur dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai, dan moralitas dalam diri setiap murid. Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, adalah teladan bagi murid.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran tentunya berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral. Dalam menjalankan perannya, dibutuhkan keterampilan pengambilan keputusan, disebut keterampilan karena semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih, fokus, dan tepat sasaran.

Dalam keterampilan pengambilan keputusan seringkali berbagai kepentingan saling bersinggungan, dan ada pihak-pihak yang akan merasa dirugikan atau tidak puas atas keputusan yang telah diambil. Tentu saja seorang pemimpin di sekolah akan menghadapi berbagai situasi dimana ia harus mengambil suatu keputusan dimana ada nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar, namun saling bertentangan. 

Situasi seperti ini disebut sebagai sebuah dilema etika. Disaat itu terjadi, keputusan mana yang akan diambil? Tentunya ini bukan keputusan yang mudah karena kita akan menyadari bahwa setiap pengambilan keputusan akan merefleksikan integritas sekolah tersebut, nilai-nilai apa yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan keputusan-keputusan yang diambil kelak akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline