Mitos atau fakta gandum tidak bisa tumbuh di Indonesia?? simak sampai akhir!
Banyak yang bilang kalo gandum itu tidak akan bisa tumbuh di Indonesia, karna Indonesia beriklim tropis dan kebanyakan gandum itu tumbuh di iklim sub-tropis dan dengan alasan-alasan lainnya.
Kalo kita mendengar kata gandum pasti yang pertama kali kita pikirkan adalah negara dan orang-orang eropa, Karena negara negara di Eropa sana menjadikan olahan gandum sebagai makanan pokok nya contohnya Roti Gandum, berbeda dengan Indonesia yang menjadikan olahan padi sebagai makanan pokok yaitu Nasi.
Di Eropa roti di Indonesia nasi, itulah salah satu perbedaan Indonesia dengan negara-negara Eropa.
Tapi kita selalu memikirkan bahwa gandum itu untuk membuat roti saja dan gandum itu tidak terlalu berpengaruh di Indonesia.
Kita semua tidak sadar bahwa gandum itu sangat penting dan berpengaruh juga di Indonesia, contohnya untuk bahan dasar pembuatan mie instan, roti, pasta, biskuit dan lain-lain yang seringkali kita konsumsi sehari-hari bahkan bisa menjadi makanan favorit kita yang ternyata terbuat dari bahan dasar gandum. Dan sebenarnya gandum juga memiliki tingkat protein yang lebih daripada nasi. Jika batas rendah protein nasi adalah 5-6% maka pada gandum adalah 7-8%.
Dan sedihnya, hasil olahan dari gandum itu, gandumnya kita import dari negara-negara lain, bukan hasil bumi kita sendiri, itulah alasan kenapa makanan olahan gandum yang kita konsumsi sehari-hari harga nya mahal.
Dari tahun yang telah lewat import gandum Indonesia dari Australia mencapai 4,23 juta ton dan tahun 2017 yang lalu volume import gandum Indonesia naik menjadi 11,48 juta ton dan nilainya terhitung mencapai 2,65 Milliar, Rupiah? Bukan tapi "US Dollar".
Bayangkan berapa banyak Devisa negara yang harus kita keluarkan hanya untuk mengimport gandum tiap tahunnya? Dan pastinya tiap tahun jumlah volume import gandum tersebut akan bertambah.
Tapi jika kita "Indonesia" punya kebun gandum sendiri, pastinya kita tidak akan mengimport gandum dari negara lain melainkan memakai gandum hasil dari negara kita dan yang lebih pasti lagi adalah harga makanan hasil olahan gandum yang kita konsumsi sehari-hari tersebut memiliki harga yang lebih "murah" dari sebelumnya. Kita juga tentunya akan menghemat pengeluaran Devisa negara, dan uang negara yang kita hemat tersebut bisa digunakan untuk keperluan lain yang lebih penting untuk memajukan negara dan mensejahterahkan rakyat Indonesia di berbagai bidang.
Dan ternyata ada beberapa pihak yang saling bekerja keras bersama untuk mematahkan Mitos bahwa Gandum tidak akan tumbuh dengan baik di Indonesia. Pihak tersebut adalah Fakultas Pertanian dan Bisnis Univ. Satya Wacana Salatiga yang terdiri dari para dosen, peneliti, mahasiswa bersama para peneliti-peneliti lain dan pihak-pihak lain.
Kegiatan untuk membudidayakan Gandum Tropica di Indonesia ini sudah dimulai dari tahun 2000.
Dan pada hari jumat, 14 september 2018 yang lalu, Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW Salatiga telah menggelar Festival Panen Gandum yang berada di Kebun Salaran, Salatiga. Pada acara Panen Gandum tersebut juga melaksanakan kegiatan Talk Show yang bertema "Gandum Tropica Indonesia" dengan pembicara dari dosen-dosen FPB UKSW, peneliti Gandum yang ikut berpartisipasi, perwakilan dari PT. BOGASARI, Kepala Dinas Pertanian Salatiga, Perwakilan Dinas Pertanian Batam, Perwakilan Ilmuan Badan Tenaga Nuklir dan beberapa pihak bersangkutan lainnya.