Lihat ke Halaman Asli

Andika Julia Perdana Putra

Desain grafis amatiran

Kenapa Player Asal Indonesia Banyak Dibenci di Honor Of Kings?

Diperbarui: 19 Juli 2024   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seperti yang kita tahu, gim buatan developer asal Tiongkok Honor of Kings telah resmi meluncur secara global pada Juni lalu.

Bisa di bilang Honor of Kings adalah induk dari Moba mobile yang beredar saat ini. Maka dari itu perilisan Honor of Kings ke pasar global menjadi sebuah hal yang sangat di tunggu oleh para penggemarnya.

Sama seperti MOBA lainnya, Honor of Kings mempertemukan kita dengan player lainnya yang terbagi dalam dua tim. Kedua tim ini saling mengalahkan dengan cara menghancurkan Base atau dalam Honor of Kings di sebut Kristal agar mendapatkan kemenangan. 

Masing-masing player di tim mempunyai tugas dan peran yang berbeda beda. Hal ini yang membuat gim MOBA menjadi sangat populer. Tetapi disinilah letak permasalahannya. 

Beberapa peran atau dalam game disebut sebagai "role" sering di anggap istimewa atau bahkan sering tak di anggap. Sebut saja role yang paling di gandrungi player casual adalah Farm lane dan Mid lane. 

Kedua role ini memang bisa dibilang sebagai role yang paling mudah. Pasalnya Hero yang mengisi role ini kebanyakan mempunyai skill set jarak jauh yang membuat player tak memerlukan kemampuan khusus dalam menggunakannya. 

Banyaknya yang menggandrungi serta mudahnya gamplay dari kedua role tersebut tak mengherankan jika banyak player di dalam satu tim yang saling rebutan role tersebut. 

Hal ini mengakibatkan konflik dan saling mementingkan ego satu sama lain dibandingkan sebuah kemenangan bagi tim. Dalam kasus Honor of Kings hal ini banya terjadi pada player asal Indonesia. 

Banyak player asal negara lain yang mengeluhkan tingginya ego para pemain Indonesia hingga merusak kesenangan dari game tersebut.

Sebenarnya ini bukan sebuah hal yang mengagetkan. Kita ambil contoh gim MOBA lain yang berfokus pada region Asia tenggara seperti Arena of Valor dan Mobile Legends. 

Di sana banyak sekali player yang secara sengaja malah merusak gameplay dari game MOBA favoritnya tersebut. Selain keegoisan mereka yang tinggi, hal lain seperti trolling, atau coba-coba hero pada rangked match menjadi sebuah penyakit player Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline