Lihat ke Halaman Asli

Pride Your Local Heroes

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Asap mengepul di Maguwoharjo International Stadium malam itu. Barisan flare mengelilingi seluruh curva stadion. Bak lentera menyinari indahnya kabut malam. Sungguh malam yang indah di Sleman! Agaknya budaya baru muncul di bumi lereng Merapi itu, seiring kemolekan penerangan stadion, insan sepakbola bumi sembada mencoba merangkainya menjadi pesta gemerlap cahaya di tiap pertandingan! Terlebih tidak hanya flare yang berkumandang, melainkan juga lampu2 mainan, kembang api kecil, hingga kertas bakar!

Malam itu memang bertepatan dengan opening divisi utama LPIS (14 april 2013) . Liga kasta kedua yang sebelumnya sempat diragukan waktu bergulirnya, bahkan nasibnya setelah laga pembuka inipun masih diragukan publik bola nasional. Namun tak patah arang, publik Sleman sudah terbiasa dengan kebiasaan mereka, untuk membuat pertandingan tidak melulu soal atraksi di lapangan hijau. Ya, hiburan sepakbola juga merangkum aspek kreativitas di panggung tribun. Kebiasaan di bumi sembada yang sudah terjaga sekian tahun itu memasuki babak baru, diawali dengan kemunculan koreo musim lalu, hingga suguhan baru di laga malam hari. Koreo berpadu dengan gemerlap cahaya, seakan membuat penonton yang hadir seperti membeli paket komplet di resto cepat saji, atau seperti sedang di midnight sale beli 1 dapat 2! Berlebihan memang, tapi itu bisa anda tanyakan ketika berkunjung ke Jogja, pada orang-orang yang pernah ke teater maguwoharjo international stadium! Inilah sebuah identitas kebudayaan yang menjadi kebanggaan bagi publik Sleman, yang kiranya juga menjadi kebanggaan untuk Jogja dan sekitarnya! This is Sleman Rules!

Paket komplet itu tak cukup hanya bagi penghuni tribun. Tanyakan pula bagi para pejuang yang sedang beraksi di panggung utama. Kalo adrenalin mereka tak bergairah atau bahkan tak merinding saat menerima dukungan dari tribun, mungkin ada yang salah dalam hidup mereka. Bak surga dan neraka, jika sang pejuang tuan rumah dielu-elukan, maka sang lawan tentu merasa tak nyaman dan tertekan. Bukti sahih di laga pembukaan malam itu terjadi di gol kedua. Proses terjadinya gol bersamaan dengan atraksi koreo yang mengagumkan dari tribun utara dan selatan. Bahkan sebagian penonton terpecah konsentrasinya, hingga melompat kegirangan hanya setelah melihat bola sudah masuk gawang. Begitu pula yang dirasakan para pemain-pemain tamu, yang terbelah fokusnya pada atraksi koreo di depan mereka dengan sontekan bola yang menghujam gawang mereka.

Identitas budaya tak hanya muncul dari panggung tribun. Seperti sudah disebutkan diatas, inilah paket komplet. Panggung utama di lapangan hijau juga punya tradisinya sendiri. Sudah berpuluh-puluh tahun lamanya, tim superelja terkenal dengan pembibitan pemain-pemain lokal. Tim superelja terkenal lihai mengolah potensi-potensi talenta lokalnya, bukti paling gress tentu bisa dilihat dari bek tengah timnas Indonesia semasa AFF 2012 kemarin yang kini membela salah satu tim ISL. Laskar Sembada memang tidak pernah kehilangan bintang-bintang lokalnya, dengan komposisi tim seperti apapun. Seperti skuad di musim ini yang oleh sebagian orang berasa Singo Edan, Sang Elang Jawa tetap tak lupa pada jalurnya. Kombinasi lokal dan berpengalaman menghasilkan tim yang lebih tanguh.

Nyatanya pada malam itu gol pembuka diciptakan oleh sang pahlawan lokal pujaan: Anang Hadi! Dengan skillnya, Anang melakukan solo run pendek dan kemudian menghujam bola dari jarak sekitar 25 m yang mengarah tepat ke pojok kiri atas gawang. Gol sang local heroes seperti pemecah kebuntuan dari gelombang serangan superelja sejak menit pertama hingga injury time babak pertama. Hingga dilanjutkan gol kedua dari Wahyu Gunawan, sang pemain berpengalaman dari Malang. Bukti kombinasi brilian dari pemain-pemain lokal dan berpengalaman! Inilah identitas Super Elang  Jawa! This is Super Elja Rules!

Pertandingan berakhir 2-0 untuk kemenangan PSS Sleman atas Persibangga Purbalingga. Kemenangan yang bermakna lebih, pertandingan yang menguras energi, dan sportainment yang mengesankan! Inilah tradisi klub yang berpadu dengan tradisi suporter! Kedua identitas budaya tersebut menjadi warisan yang menghiasi khazanah sepakbola nasional. Kedua identitas budaya itulah kebangaan daerah yang kemudian menjadi kebangaan nasional. Jadi sudah sepantasnya jika tak hanya publik Sleman yang berbangga pada local heroes nya, melainkan juga seluruh publik sepakbola nasional! So, pride your local heroes!

Salam Gibol!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline