Lihat ke Halaman Asli

Bifurkasi

Diperbarui: 4 Maret 2023   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto:AndikaFirza

Ricuh suara di kepala tadi malam tak bisa diam
Mencoba mengorek segala luka yang sudah melebam
Menusuk kembali koreng yang menghitam
Memaksa mata untuk terus menatap walau ia telah merengek minta dipejam

Kerap diucapkannya selamat pagi, malam
Untuk hati dan kelakarnya yang selalu dirajam
Begitu rindu dengan sosoknya yang kini terlanjur kelam
Entah menghilang atau tidur dengan begitu kejam

Sibuk ditiup padamkan segala asa oleh mereka
Rela melacurkan waktu dan tenaga dengan penuh sia-sia
Meraih seluruh jati validasi yang tak kunjung bermuara
Dilecehkannya berbagai pandang bintang dengan tatapan hina

Namun cermin berkata lain padanya
Ia menarik paksa kelakar busuk yang begitu celaka
Ditamparnya berulang kali dengan jutaan fakta yang ada
Disadarkannya atas segala fatamorgana yang sudah membutakan mata dan pikirnya

Kini aku mengenal siapa sosok di baliknya selama ini
Yang begitu dekat bak sepasang kekasih di malam hari
Ditemukannya hangat rindu di dalam situ
Laksana rumah yang tak bisa terproyeksi sanubari, namun kekal abadi dalam hati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline