Saat liburan kemarin saya sempat mbatin, rasanya kangen dengan kelas matematika menggunakan pengantar bahasa Inggris. Saya sempat mewacanakannya dengan anak-anak kelas matematika di Sokola Sogan. Tapi tidak disetujui. Akhirnya niatan untuk mengadakan kelas matematika dengan pengantar bahasa Inggris itupun saya urungkan.
Beberapa bulan berselang, salah satu alumni menghubungi saya. Mengabari dan menanyakan apakah saya masih ada waktu luang untuk mengajari matematika. Dua minggu saja. Tapi intensif. Ini untuk mengisi waktu liburan pondok. Begitu katanya. Saya tidak langsung mengiyakan atau menolak. Saya ingin berkomunikasi langsung dengan yang bersangkutan.
Kami berkomunikasi secukupnya saja. Perkenalan nama, alamat, kelas berapa, keinginannya bagaimana, menyepakati jadwal belajar bersama, dsb. Teman belajar yang satu ini adalah laki-laki siswa kelas 11 SMA. Saya senang karena mendapatkan teman belajar baru. Apalagi anak laki-laki, punya niatan mengisi waktu luang dengan belajar, jarang saya temui.
Tanpa bertanya panjang lebar, hari yang disepakati tiba. Beberapa jam sebelum berangkat dia memberikan kabar kepada saya melalui pesan singkat.
"Mas tapi nanti saya pakai bukunya Pearson."
"Iya, Mas."
Saya tidak ada masalah untuk menggunakan buku pegangan apapun. Tapi saya agak heran. Buku pegangan ini jarang digunakan. Pearson juga bukan pengarang yang asing ditelinga saya. Tapi saya ragu-ragu apakah benar bukunya menggunakan Bahasa Inggris? Soalnya jarang saya temui sekolah di pekalongan yang menggunakan buku pegangan ini.
Sesampainya di lokasi, saya disodorkan buku Pearson Edexcel Internationa A Level, Pure Mathematics 3, Students Book. Wah, saya senang sekali. Ternyata keinginan saya untuk mengadakan kelas matematika menggunakan pengantar Bahasa Inggris diijabah justru saat saya sudah merelakannya.
Saya kemudian bertanya lebih lanjut mengenai sekolahnya. Ternyata dia mondok di Jawa Timur. Pondoknya juga mengadakan sekolah formal dengan program khusus kelas Internasional (International Class Program), dimana dia salah satu anggotanya.
Kemudian saya tanyakan alasan kenapa ia ingin belajar, padahal ini merupakan waktu liburan yang biasanya digunakan untuk istirahat.